1. Iklan TV
* Iklan TV sedikitnya setiap tiga menit ditayangkan pada acara yang sama sehingga anak akan terpengaruh iklan tersebut baik pengaruh konsumtif maupun perilaku pelaku didalamnya yang kebanyakan tidak sesuai dengan akhlaq ajaran agama, baik bahasanya maupun tingkah lakunya.
2.Otak anak kita secara tidak sadar mengira bahwa apa yang ada acara TV tersebut adalah nyata
Sehingga secara tidak langsung akan meniru apa-apa yang ada dalam TV tersebut seperti adegan
Kekerasan, pornografi dan penampilan artis-artis yang kurang bermoral maupun adegan
Lainnya.
3.Banyaknya Sinetron dan film-film di televisi yang tidak mendidik karena penuh dengan acara keke
Rasan , adegan mesum dan sebagainya sehingga adegan-adegan ini banyak ditiru oleh anak-anak
Kita.Contoh ada kejadian siswa melakukan kekerasan dengan temannya,anak SMP memperkosa
Anak SD dan sebagainya.
4.Acara “IDOLA CILIK “ yang hanya menampilkan lagu-lagu bahkan ada lagu-lagu yang dinyanyikan
Oleh remaja seperti lagu-lagu cinta dan sebagainya.Dengan melihat ini maka anak-anakpun akan
Mahir melagukan lagu-lagu remaja dan orang tua.Efek lain anggapan anak-anak bahwa ketenaran yang bisa dilakukan hanyalah dengan musik atu lagu-lagu tersebut.Pada hal banyak kreatifitas lain yang bisa lebih bermanfaat dari pada hanya dengan lagu-lagu tersebut, seperti melukis ,berhitung dan sebagainya.
5.Banyak tayangan dan acara televisi yang berbau mistis sehingga tidak mendidik anak kita secara
Rasional serta banyak ditiru oleh anak kita.
Banyak cara yang dapat kita lakukan agar anak kita minimal mengurangi waktunya di depan televisi
1. Sediakan permainan secukupnya sesuai dengan usia anak kita
2.Sediakan kertas gambar secukupnya agar anak kita bisa berimajinasi dengan menggambar sesuatu
Di kertas gambar.
3.Melakukan kegiatan di luar rumah seperti berkebun dan sebagainya
4.Permainan atau olah raga ringan seperti sepakbola plastik, batminton untuk anak-anak dan sebagainya.
Meskipun kontras antara layar TV yang cerah dengan ruang yang gelap untuk sementara akan melelahkan mata, tapi tidak ada kerusakan mata jangka panjang. Dan tidak pula perlu takut duduk amat dekat ke layar TV akan menyebabkan rabun dekat atau merusak mata anak-anak. Menurut Dr. Theodore Lawwill, juru bicara American Academy of Ophthalmology, orang-orang tertentu yang menderita katarak ringan bahkan boleh jadi melihat layar secara lebih baik dalam cahaya temaram. Lagian, radiasi TV jaman sekarang yang uda high-tech, udah gak terlalu berbahaya lagi seperti dulu.
Tapi...
Tetep aja walaupun gak ngerusak mata, TV akan membuat mata kita lelah. Dan akumulasi 'lelah' itu bukan gak mungkin menyebabkan kerusakan. Jadi, analoginya gini.. Lari gak membuat tubuh kita rusak. Lari membuat kita lelah. Tapi kalo disuru lari 24 jam non-stop, bukan gak mungkin kita bakalan mati. Begitu juga dengan TV. Nonton TV, gak membuat mata kita rusak. Tapi kalo terus-menerus selama beberapa tahun, mungkin bikin mata kita rusak. Menurut dr. Hardiono D. Pusponegoro SpA (K), dokter spesialis anak konsultan neurology dari RSCM, beliau mengatakan, “Televisi memiliki dampak positif dan negatif bagi anak. Tetapi membiarkan anak menonton televisi sepanjang hari, pastinya akan menurunkan tingkat kecerdasan anak.”
Beliau menjelaskan, dengan hanya menonton televisi, otak kehilangan kesempatan mendapat stimulasi dan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam hubungan sosial dengan orang lain, bermain kreatif, dan memecahkan masalah. Selain itu, televisi bersifat satu arah, sehingga membuat anak kurang mengeksplorasi dunia tiga dimensi dan kehilangan peluang mencapai tahapan perkembangan yang baik.
“Sebuah penelitian di Amerika menunjukkan anak usia di bawah lima tahun yang rata-rata menonton televisi 2 jam sehari, setelah usianya beranjak 6-7 tahun diketahui mengalami penurunan kemampuan membaca dan daya ingat,” ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar