Bukan Sekadar Statistik
Dalam kurun H-7 hingga H+3 Lebaran, tercatat 471 pemudik tewas karena kecelakaan lalu lintas. Penyebab kecelakaan ka- rena pengendara kelelahan.
Meski dulu Stalin pernah dikutip mengatakan, ”Satu kematian adalah tragedi, tetapi sejuta kematian adalah statistik”, kita tetap melihat jatuhnya korban di seputar mudik Lebaran sebagai tragedi. Bagaimana tidak? Mereka berangkat disertai harapan untuk melihat kembali kampung halaman dan bertemu sanak saudara dan handai tolan dalam sukacita. Tetapi, mengapa yang ditemui akhirnya justru kematian? Jadi, alih-alih sukacita, keluarga justru pada hari Lebaran sibuk mengurus pemakaman.
Kita juga mendengar, sebagian korban adalah pengendara motor. Ini juga menguatkan kekhawatiran sebelumnya bahwa motor sebetulnya bukan kendaraan ideal untuk perjalanan jarak jauh. Di arena lalu lintas umum, mengendarai motor praktis minim perlindungan.
Namun, kita tahu, dipicu mahalnya harga BBM dan ekonomi yang tak kunjung membaik, populasi motor meningkat sangat dramatis. Persoalan yang muncul sebenarnya bukan saja saat mudik Lebaran, tetapi juga dalam hari-hari biasa.
Adanya transportasi massal publik seperti kereta api yang mencukupi sebenarnya sangat ideal. Tetapi, dengan berbagai usaha yang telah dilakukan oleh PT Kereta Api, jumlah maupun kualitas layanan yang dapat disediakan masih belum sepenuhnya memenuhi harapan. Kondisi KA yang sering disebut kelas ekonomi penuh sesak dijejali penumpang hingga ke WC yang ala kadarnya pun.
Melihat kapasitas yang ada, tampaknya masih jauh untuk berharap KA sebagai sarana transportasi publik yang mencukupi dan bisa menyediakan sebagian gerbongnya untuk mengangkut motor pemudik agar pengemudi motor tak harus memadati jalan raya dengan risiko sangat besar.
Di luar motor, tercatat pula kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda empat. Penyebabnya, selain kelelahan, juga masih perlu didalami lebih jauh. Kita juga paham, faktor penyebab kecelakaan di antaranya adalah infrastruktur jalan, kondisi kendaraan, dan kesiagaan pengemudi.
Sementara dari transportasi laut, Rabu lalu kita juga mendengar terjadinya musibah tenggelamnya perahu motor tempel akibat kelebihan muatan yang menewaskan 19 penumpangnya.
Kita melihat bahwa sebagian besar kecelakaan yang terjadi sesungguhnya bisa dihindari. Syaratnya tentu saja semua faktor bagi terselenggaranya lalu lintas yang aman dipenuhi.
Mudik yang datang sekali setiap tahun seharusnyalah menjadi tolok ukur kinerja kita di bidang penyelenggaraan layanan transportasi massal skala besar. Dengan segala tantangan yang kita hadapi, target kita seharusnya adalah jasa angkutan yang andal dan aman, dan itu artinya nircelaka.
1. Langkah-langkah pendisiplinan perlu dilakukan. Ketidakdisiplinan terjadi melalui proses erosi yang berlangsung lama, penanggulangannya pun perlu dilakukan secara sedikit demi sedikit. Itu berarti bahwa erosi disiplin perlu diatasi dengan proses sedimentasi disiplin. Melalui proses sedimentasi disiplin, sedikit demi sedikit nilai-nilai kedisiplinan diendapkan ke dalam masyarakat.
Kompas, 20 Oktober 1995
Kesimpulan bacaan di atas adalah…
a. pendisiplinan itu mustahil akan berhasil
b. ketidakdisiplinan menimbulkan erosi disiplin
c. erosi disiplin menimbulkan sedimentasi disiplin
d. nilai-nilai disiplin dapat diendapkan di masyarakat
e. pendisiplinan itu mutlak perlunya.
2. (1) Langkah-langkah pendisiplinan perlu dilakukan. (2) Ketidakdisiplinan terjadi melalui proses erosi yang berlangsung cukup lama. (3) Penanggulangannya pun perlu dilakukan secara sedikit demi sedikit. (4) Itu berarti bahwa erosi disiplin perlu diatasi dengan proses sedimentasi disiplin. (5) Melalui proses sedimentasi disiplin, sedikit demi sedikit nilai-nilai kedisiplinan diendapkan ke dalam masyarakat.
Kalimat utama pada paragraf di atas ditandai dengan nomor ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
3. Dengan ini diumumkan bahwa sejak tanggal 11 Maret 2002 Kantor Kementerian PPKTI telah menempati Gedung Baru:
Menara Saidah Lantai 18
Jl. M.T. Haryono Kav. 29-30
Telp. (021) 79186444 (hunting)
Fax. (021) 79186448
Isi pengumuman di atas adalah...
a. Kmenterian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia di Jakarta.
b. Lokasi Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur
c. Alamat Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur
d. Nomor telepon dan faks milik Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur
e. Penempatan gedung baru Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur
4. Meskipun pemerintah menerapkan kurs mengambang, nilai rupiah akan relative stabil karma kalau terjadi gejolak, pemerintah segera intervensi dengan melakukan operasi pasar.
Makna istilah bergaris bawah di atas secara berurutan adalah…
a. nilai tukar yang telah ditentukan, penambahan pasokan untuk menstabilkan harga
b. nilai tukar dengan harga tertentu, pengurangan pasokan untuk menaikkan harga
c. harga yang sama antara jual dan beli, penambahan pasokan untuk menstabilkan harga
d. nilai tukar yang mengikuti harga pasar, penambahan pasokan untuk menstabilkan harga
e. harga yang berbeda antara jual dan beli, upaya menstabilkan harga atau nilai tukar
5. Meskipun pemerintah menerapkan kurs mengambang, nilai rupiah akan relative stabil karma kalau terjadi gejolak, pemerintah segera intervensi dengan melakukan operasi pasar.
Makna istilah bergaris bawah di atas secara berurutan adalah…
a. nilai tukar yang telah ditentukan, penambahan pasokan untuk menstabilkan harga
b. nilai tukar dengan harga tertentu, pengurangan pasokan untuk menaikkan harga
c. harga yang sama antara jual dan beli, penambahan pasokan untuk menstabilkan harga
d. nilai tukar yang mengikuti harga pasar, penambahan pasokan untuk menstabilkan harga
e. harga yang berbeda antara jual dan beli, upaya menstabilkan harga atau nilai tukar
6. Aku tidak menyangka kalau akan jadi juara lomba ngarang lagu anak-anak. Hanya iseng saja aku coba nulis syair. Lalu coba aku alunkan dalam nada, dan aku tuliskan notnya dalam sehelai kertas. Lalu aku masukkan ke dalam amplop, dan aku kirimkan kepada panitia lomba.
Kata-kata berikut menandai ragam tidak
a. aku, jadi
b. ngarang, iseng
c. coba, nulis
d. alunkan, tuliskan
e. masukkan, kirimkan
7. Waktu kampanye banyak janji, tetapi kalau sudah berhasil lupa akan janji-janjinya. Begitulah dunia politik dari dulu sampai sekarang sama saja.
Ungkapan yang tepat untuk menggantikan kata-kata bergaris bawah dalam kalimat di atas adalah…
a. ibarat setali tiga uang
b. seperti katak dalam tempurung
c. sebagai kelinci percobaan
d. ibarat membeli kucing dalam karung
e. ibarat menggunting dalam lipatan
8.
1 komentar:
Terimakasih informasinya
Posting Komentar