Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ekonomi. Tampilkan semua postingan

Akuntansi Biaya

BAB 10

 
Soal Teori :
  1. Apa yang dimaksud dengan biaya diperlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik !?
  2. Premi lembur dapat diperlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik atau periode expanses, jika …??
  3. Apa yang dimaksud dengan kartu hadir karyawan dan kartu jam kerja !?
  4. Jelaskan yang dimaksud dengan tenaga kerja dan biaya tenaga kerja !!?
  5. Biaya tenaga kerja dapat dibagi ke dalam tiga golongan besar. Sebutkan 3(tiga) golongan tersebut !!?
Jawaban :
  1. Biaya yang dikeluarkan selama waktu menganggur yang diakibatkan oleh kerusakan mesin atau kurangnya pekerjaan
  2. Lembur tersebut terjadi karena ketidakefisienan untuk pemborosan waktu kerja
  3. Kartu hadir adalah catatan yang digunakan untuk mencatat waktu kehadiran karyawan dalam perusahaan, sedangkan kartu jam kerja adalah catatan yang digunakan untuk mencatat pemanfaatan waktu hadir karyawan pabrik.
  4. Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut.
  5. Tiga golongan tersebut adalah ;
  • Gaji dan upah reguler, yaitu jumlah gaji dan upah bruto dikurangi dengan potongan-potongan seperti pajak. Penghasilan karyawan dan biaya asuransi hari tua.
  • Premi lembur
  • Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja (labor related costs)

 
Soal Hitungan :
  1. Didalam perusahaan X hanya memperkerjakan 2 orang, yaitu Risna dan Heri. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan April 2009, bagian pembuat daftar gaji dan upah untuk periode yang bersangkutan. Menurut kartu hadir Risna bekerja selama 1 minggu sebanyak 50 jam dengan upah per jam Rp 1.000, sedangkan Heri selama periode yang sama bekerja 50 jam dengan tarif upah Rp 1.500/jam. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam gaji masing-masing karyawan tersebut.
    Ditanyakan :
  1. Buat data jam kerja karyawan !!?
  2. Buat distribusi upah TKL dengan pph yang dipotong sebesar 25% !??
  1. Hitunglah insentif satuan berdasarkan data di atas dengan jam minimum, jika upah dasar perjam 800 dan insentif 250 !!?

 

 
Jawaban :

    1. Data jam kerja karyawan
Penggunaan waktu kerja
Risna
Heri
Pesanan 11
15
20
Pesanan 12
20
5
Menunggu persiapan pekerjaan
15
15
    Dengan demikian upah karyawan tersebut dihitung sebesar Rp 125.000 (50 jam X Rp 5.000) +     (50 jam X Rp 1.500) dan didistribusikan seperti disajikan dalam gambar.
  1. Distribusi biaya tenaga kerja            Risna        Heri
    Di bebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung     = Rp 15.000    Rp 10.000
    Pesanan # 103                        = Rp 20.000    Rp 70.000
    Pesanan # 188                        = Rp 15.000    Rp 15.000
    Dibebankan sebagai BOP                = Rp 50.000    Rp 75.000
    Jumlah upah minggu pertama bulan April 19XI   
    Pph yang dipotong oleh perusahaan 25% dari upah minggu pertama bulan April 19XI Rp 12.500     + Rp 18.750. jumlah upah bersih yang diterima Risna Rp 37.500 Heri Rp 56.250

 
  1. Upah dasar perjam             = Rp 800
    Insentif                 = Rp 250
    Upah yang diterima pekerja per jam    = Rp 1.050

Akuntansi Biaya

BAB 13

 
Soal Teori :
  1. Jelaskan definisi biaya standar !
  2. Sebutkan dan jelaskan berbagai jenis standar !?
  3. Akuntansi biaya standar di badi menjadi 2 ; metode ganda dan metode tunggal. Jelaskan perbedaan diantara keduanya !?
  4. Jelaskan manfaat sistem biaya standar !
  5. Jelaskan kelemahan biaya standar !
Jawaban :
  1. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu.
  2. Jenis-jenis standar :
  • Standar teoritis : Standar yang ideal yang dalam pelaksanaanya sulit untuk dapat dicapai
  • Rata-rata biaya waktu yang lalu : Rata-rata biaya waktu yang lalu yang mengandung biaya-biaya yang tidak efisien, yang seharusnya tidak boleh dimasukkan sebagai unsur biaya standar
  • Standar normal : standar yang didasarkan atas taksiran biaya dimasa yang akan datang dibawah asumsi keadaan ekonomi dan kegiatan yang normal
  • Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai (Attainable high performance) : standar yang didasarkan pada tingkat pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai dengan memperhitungkan ketidak efisienan kegiatan yang tidak dapat dihindari terjadinya
  1. Metode ganda :
  • Rekening BDP dicatat 2 macam biaya : biaya sesungguhnya & biaya standar
  • Selisih biaya sesungguhnya dan biaya standar baru dapat ditentukan pada akhir perhitungan akuntansi, karena dalam metode ini selisih dihitung berdasarkan keluaran
    Metode tunggal :
  • Rekening BDP dicatat pada 1 macam biaya, yaitu biaya standar
  • Selisih biaya sesungguhnya dan biaya standar ditentukan sepanjang periode akuntansi pada saat selisih tersebut terjadi
  1. Sistem biaya standar bermanfaat untuk :
  • Mendeteksi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dan biaya standar yang ditentukan
  • Mengendalikan biaya
  • Merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan dengan efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya diaksanakan
  • Memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja & kegiatan yang lain
  1. Kelemahan biaya standar sbb :
  • Tidak ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara keseluruhan dengan kekuatan atau kelonggaran yang relatif sama
  • Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan perbaikan standar jarang sekali dilakukan (kaku/tidak fleksibel)
  • Jika standar sering diperbaiki, hal ini menyebabkan kurang efektifnya standar tersebut sebagai alat pengukur pelaksana

 
Soal Hitungan :
  1. PT. OKI untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya produksi menurut standar disajikan sbb :
    Biaya Bahan Baku     10 kg @ Rp 1.000        =    Rp 10.000
    Biaya Tenaga Kerja    25 jam @ Rp 7.500        =    Rp 12.500
    Biaya Overhead Pabrik    :
        Variabel    25 jam @ Rp 400        =    Rp 10.000
        Tetap *)    25 jam @ Rp 300        =    Rp 7.500
    Total                            =    Rp 40.000
*) kapasitas produksi per bulan direncanakan 5.200 jam Tenaga Kerja Langsung
    Transaksi yang terjadi dalam bulan Januari 19XI adalah sbb :
  1. Jumlah bahan baku yang dibeli adalah 2.000kg @ Rp 1.100
  2. Jumlah produk yang diproduksi & selesai diproses daam bulan januari 19XI adalah 250 satuan dengan biaya produksi sesungguhnya sbb :
  • Biaya Bahan Baku 1.500 kg @ Rp 1100    =    Rp 1.650.000
  • Biaya Tenaga Kerja 5.100 jam @ Rp 475 =    Rp 2.422.500
  • Biaya Overhead Pabrik        =    Rp 3.800.000
Atas dasar data diatas diminta :
Hitunglah selisih biaya produksi langsung dan biaya overhead pabrik dengan menggunakan model dua selisih !?
  1. PT. Dawanoride menggunakan sistem biaya standar. Biaya bahan baku standar per satuan produk adalah sbb :
        Kuantitas standar         60 kg
        Harga standar per kg        Rp 100
    Dalam bulan Januari 19XI jumlah produk yang dihasilkan adalah 2.500 satuan, yang     mengkonsumsi bahan baku sebanyak 130.000 kg. Dalam bulan tersebut, kuantitas bahan     baku yang dibeli adalah 170.000 kg dengan harga beli Rp 90 per kg. perusahan menggunakan     model dua selisih(the two way model) dalam menganalisis selisih biaya sesungguhnya dan     biaya standar.
Dari data diatas diminta :
  1. Hitunglah selisih biaya bahan baku !?
  2. Jurnal untuk mencatat pembelian dan pemakaian bahan baku !?

 
.Jawaban :
  1. Biaya Bahan Baku
    Selisih harga biaya bahan baku
    (Harga standar – harga sesungguhnya) X kuantitas sesungguhnya
    (Rp 1.000 – Rp 1.100) X 1.500 kg                =    Rp. 150.000 (R)
    Selisih kuantitas biaya bahan baku
    (Kuantitas standar – kuantitas sesungguhnya) X harga standar
    (Rp 1.750 – Rp 1.500) X Rp 1.000                =    Rp 250.000 (L)
        Total Selisih Biaya Bahan Baku                =     Rp 100.000

 
Biaya Tenaga Kerja
Selisih tarif upah
(Tarif upah standar - Tarif upah sesungguhnya) X jam kerja sesungguhnya
(Rp 500 – Rp 475) X 5.100 jam                    =    Rp 127.500 (L)
Selisih efisiensi upah
(Jam kerja standar – Jam kerja sesungguhnya) X tarif upah standar
(Rp 6.250 – Rp 5.100) X Rp 500                    =    Rp 575.000 (L)
    Total Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung        =    Rp 702.500 (L)

 
Biaya Overhead Pabrik
Selisih terkendalikan (controllable variance)
BOP sesungguhnya                        =    Rp 3.800.000
BOP tetap pada kapasitas normal
    Rp 5.200 X Rp 300                    =    Rp 1.560.000
BOP variabel sesungguhnya                    =    Rp 2.240.000
BOP variabel pada jam standar               
    Rp 6.250 X Rp 400                    =    Rp 2.500.000
    Selisih terkendalikan                    =    Rp 260.000 (L)
Selisih volume (volume variance)
Jam tenaga kerja pada kapasitas normal                =    5.200 jam
Jam tenaga kerja standar                    =    6.250 jam
    Selisih volume                        =    1.050 jam
Tarif BOP tetap                            =    Rp 300/jam
    Selisih volume                        =    Rp 315.000 (R)

 
  1. Selisih Harga Pembelian Bahan Baku :
    Harga pembelian standar ;
    Rp 170.000 X Rp 100                        =    Rp 17.000.000
    Harga pembelian sesungguhnya     ;           
    Rp 170.000 X Rp 90                        =    Rp 15.300.000
        Selisih Harga Pembelian Bahan Baku            =    Rp 1.700.000 (L)

 
    Selisih Pemakaian Bahan Baku :
    Pemakaian standar ;
    Rp 2.500 X 60 kg X Rp 100                    =    Rp 15.000.000
    Pemakaian sesungguhnya ;
    130.000 kg X Rp 100                        =    Rp 13.000.000
        Selisih Pemakaian Bahan Baku                =    Rp 2.000.000 (L)
   
    Selisih Harga Bahan Baku Yang Dipakai :
    Kuantitas bahan baku yang dipakai sesungguhnya pada harga standar ;
    130.000 kg X Rp 100                        =    Rp 13.000.000
    Kuantitas bahan baku yang dipakai sesungguhnya ;
    130.000 kg X Rp 90                        =    Rp 11.700.000
        Selisih Harga Bahan Baku Yang Dipakai            =    Rp 1.300.000 (L)

 
    Jurnal :
    Persediaan bahan baku                Rp 17.000.000
        Utang dagang                            Rp 15.300.000
        Selisih harga pembelian bahan baku                Rp 1.700.000
    (untuk mencatat pembelian bahan baku)

 
    BDP – Bahan Baku                 Rp 15.000.000
        Persediaan bahan baku                        Rp 13.000.000
        Selisih pemakaian bahan baku                    Rp 2.000.000
    (untuk mencatat pemakaian bahan baku)    

Tips Agar Pelanggan Betah

1. Ingat nama pelanggan anda.
2. Fast response.
3. Memahami kebutuhan konsumen.
4. Lebih banyak mendengar daripada berbicara.
5. Bangun tidur langsung berdoa, manusia suka lupa Tuhan kalau sudah mapan.
6. Rendah hati, mau belajar.
7. Tajam dan tenang dalam menilai situasi terkini.
8. Peluang yang kecil tapi jelas di depan mata lebih berharga daripada peluang2 yang besar tapi ga jelas.

Uji Hipotesis Statistik

Uji Hipotesis

Pendahuluan

Ilmu statistic inferencial adalah kategori yang kedua dalam prosedur statistic, kategori pertama dalah ilmu statistic deskriptif.dibawah ilmu statistic inferencial, ada dua topic yang dibahas . pertama, etimsi nilai –nilai populasi, yang digunakan dalam pengambilan pengambilan sampel. Kedua, uji hipotesis statistic, walaupun ada dua pendekatan uji hipotesis,ang lebih mapan adalah pendekatan klasik atau teor pengambilan sampel. Ilmu statistik klasik dapat ditemukan di semua buku statistic utama dan digunakan secara luas dlam aplikasi riset. Pendekatan ini menyajikan suatu pandangan yang obyektif mengenai probabilitas dimana pengambilan keputusan terletak sepenuhnya pada analisis data pengambilan sampel yang tersedia. Sebuah hipotesis ditetapkan ; hipoteseis tersebut ditolak atau gagal di tolak, berdasarkan data sampel yng dikumpulkan.

Pendekatan kedua dikenal sebagai ilmu statitik Bayesian, ang merupakan perluasan dari pendekatan klasik. Statistic bayesian juga menggunakan data pengmbilan sampel, tetapi dapat mempertimbangkan informasi lain yang tersedia di luar data sampel tersebut.

Signifkansi statistic

Dalam pendekatan statistic klasik,kita menerima atau menolak suatu hipotesis berdasarkan informasi pengambilan sampel saja. Oleh karena sampel berbeda dari populasinya, kita harus menilai apakah perbedaan tersebut signifikan atau tidak signifikan secara tatistik. Sebuah perbedaan dikatakan mempunyai signifikansi statistic apabila ada alasan yang bagus untuk percaya bahwa perbedaan tersebut tidaj hanya mewakili fluktuasi sampel acak saja.

Logika uji hipotesis

Dalam signifikansi klasik, terdapat dua jenis hipotesis yang digunakan.hipotesis nol yang digunakan untuk pengujian, merupakan pernyataan bahwa tidak ada perbedaan diantara parameter (sebuah ukuran yang diambil oleh sensus atas populasi atau pengukuran sebelumnya atas suatu sampel populasi) dan angka statistic yang sedang dibandingkan dengan nya (sebuah ukuran dari sampel yang ditarik dari popukasi)

Hipotesis alternative

Jenis-jenis hipotesis alternative ini berhubungan dengan uji dua-arah dan uji satu-arah. Uji dua-arah (two-tailed test), atau uji tanpa arah ,

Uji satu arah ,atau uji arah,menempatkn keseluruhan probabilitas dari hasil yang tidak mungkin kedalam arah yang ditetapkan oleh hipotesis alternative.

Ketika eror tipe I (α) dlakukan, maka hipotesis nol yang seharusnya benar ditolak orang yang tidak bersalah kn di hukum secara tidak adil. Nilaina disebut tingkat signifikansi dan merupakan probabilitas untuk menolak hipotesis nol yang benar. Dengan eror tipe II (β),seseorang gagal untuk menolak hipotesis nol yang salah.

Prosedur uji statistic



  1. Nyatakan hipoteis nol.
  2. Pilih uji stastistiknya.
  3. Pilih tingkat signifikansi yang diinginkan.
  4. Perhitungan nilai perbedaan yang dihitung.
  5. Dapatkan nilai uji kritis.
  6. Interprestasikan hasil pengujian.
Nilai probabilitas (Nilai p )

Nilai p adalah probabilitas sampel yang diamati mempunyai nilai ekstrim,atau lebih ekstrim daripada, nilai yang benar-benar diobservasi, seandainya hipotesis nol itu benar.area ini menggambarkan probabilitas eror tipe I yang harus diasumsikan apabila hipotesis nol ditolak. Nilai p dibandingkan dengan tingkat signifikansi (α),dan dijadikan sebagai dasar untuk menolk atau menerima hipotesis nol. Jika nilai p kurang dari tingkat signifikansi,mk hipotesis nol ditolak ( jika nilai p < α,tolak hipotesis nol). Jika p lebih besar dari atu sama dengan tingkat signifikansi, maka hipotesis nol tidak ditolak (apabila nilai p > α, jangan menolak hipotesis nol).

Uji signifikansi

Jenis-jenis pengujian

Ada dua kelompok umum uji signifikansi : parametric dan nonparametric. Uji parametric lebih kuat krena datanya diambil dari pengukuran interval dan rasio. uji nonparametric digunakan untuk menguji hipotesis dengan data nominal dan ordinal. asumsi untuk uji parametrik menckup yang berikut ini :

Observasi harus bebas/independen –yaitu, seleksi satu kasus manapun tidak boleh mempengaruhi peluang bagi kasus lain manapun untuk disertakan dalam sampel.

Soal & Jawaban Akuntansi Biaya

BAB 7

 
Soal Teori :
  1. Tingkat kapasitas apa saja yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran biaya overhead pabrik? Jelaskan!
  2. Jelaskan perbedaan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk dalam metode full costing dan variable costing!
  3. Rekening apa yang digunakan untuk mencatat biaya overhead yang sesungguhnya terjadi? Jelaskan!
  4. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya selisih biaya overhead pabrik? Jelaskan!
  5. Sebutkan dua metode perlakuan terhadap selisih biaya overhead pabrik!

 
Jawaban :
  1. Tingkat kapasitas :
    1. Kapasitas teoritis adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu.
    2. Kapasitas normal adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang.
    3. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.
  2. Jika perusahaan menggunakan metode full costing didalam penentuan harga pokok produksinya, maka produk akan dibebani biaya overhead pabrik dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik variabel dan tarif biaya overhead tetap sedangkan Jika perusahaan menggunakan metode variabel costing didalam penentuan harga pokok produksinya, maka produk akan dibebani biaya overhead pabrik dengan menggunakan tarif biaya overhead pabrik variabel saja.
  3. Rekening kontrol biaya overhead pabrik sesungguhnya. Rekening ini dirinci lebih lanjut dalam kartu biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.
  4. Salah satu faktor penyebab terjadinya selisih adalah kurang tepatnya taksiran biaya overhead pabrik yang digunakan untuk menghitung tarif.
        Sementara faktor lainnya adalah:
    1. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi lebih besar atau lebih kecil bila dibandingkan dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan yang telah disesuaikan pada tingkat kapasitas sesungguhnya.
    2. Kegiatan produksi lebih besar atau kurang untuk menyerap bagian biaya overhead pabrik tetap untuk bulan tertentu.
    3. Selisih biaya overhead pabrik mungkin terjadi sebagai akibat faktor-faktor musiman seperti perbedaan jumlah hari dalam bulan dan sifat-sifat musiman elemen biaya overhead pabrik tertentu.
  5. Metode 1 : selisih biaya overhead pabrik dibagikan kepada rekening-rekening persediaan dan harga pokok penjualan. Metode 2 : selisih biaya overhead pabrik diperlakukan sebagai pengurang atau penambah rekening harga pokok penjualan.

Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi/Pengeluaran Rumah Tangga

Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi/Pengeluaran Rumah Tangga - Pendidikan Ekonomi Dasar
Sun, 09/12/2007 - 2:40pm — godam64
Tingkat konsumsi seseorang dipengaruhi oleh banyak hal yang berkaitan. Seseorang membelanjakan uang yang dimiliki sebelumnya dipengaruhi oleh banyak pertimbangan akibat adanya kalangkaan. Berikut ini dipaparkan penyebab perubahan tingkat pengeluaran atau konsumsi dalam rumah tangga :
A. Penyebab Faktor Ekonomi
1. Pendapatan
Pendapatan yang meningkat tentu saja biasanya otomatis diikuti dengan peningkatan pengeluaran konsumsi. Contoh : seseorang yang tadinya makan nasi aking ketika mendapat pekerjaan yang menghasilkan gaji yang besar akan meninggalkan nasi aking menjadi nasi beras rajalele. Orang yang tadinya makan sehari dua kali bisa jadi 3 kali ketika dapat tunjangan tambahan dari pabrik.
2. Kekayaan
Orang kaya yang punya banya aset riil biasanya memiliki pengeluaran konsumsi yang besar. Contonya seperti seseorang yang memiliki banyak rumah kontrakan dan rumah kost biasanya akan memiliki banyak uang tanpa harus banyak bekerja. Dengan demikian orang tersebut dapat membeli banyak barang dan jasa karena punya banyak pemasukan dari hartanya.
3. Tingkat Bunga
Bunga bank yang tinggi akan mengurangi tingkat konsumsi yang tinggi karena orang lebih tertarik menabung di bank dengan bunga tetap tabungan atau deposito yang tinggi dibanding dengan membelanjakan banyak uang.
4. Perkiraan Masa Depan
Orang yang was-was tentang nasibnya di masa yang akan datang akan menekan konsumsi. Biasanya seperti orang yang mau pensiun, punya anak yang butuh biaya sekolah, ada yang sakit buatuh banyak biaya perobatan, dan lain sebagainya.
B. Penyebab Faktor Demografi
1. Komposisi Penduduk
Dalam suatu wilayah jika jumlah orang yang usia kerja produktif banyak maka konsumsinya akan tinggi. Bila yang tinggal di kota ada banyak maka konsumsi suatu daerah akan tinggi juga. Bila tingkat pendidikan sumber daya manusia di wilayah itu tinggi-tinggi maka biasanya pengeluaran wilayah tersebut menjadi tinggi.
2. Jumlah Penduduk
Jika suatu daerah jumlah orangnya sedikit sekali maka biasanya konsumsinya sedikit. Jika orangnya ada sangat banyak maka konsumsinya sangat banyak pula.
C. Penyebab / Faktor Lain
1. Kebiasaan Adat Sosial Budaya
Suatu kebiasaan di suatu wilayah dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Di daerah yang memegang teguh adat istiadat untuk hidup sederhana biasanya akan memiliki tingkat konsumsi yang kecil. Sedangkan daerah yang memiliki kebiasaan gemar pesta adat biasanya memeiliki pengeluaran yang besar.
2. Gaya Hidup Seseorang
Seseorang yang berpenghasilan rendah dapat memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi jika orang itu menyukai gaya hidup yang mewah dan gemar berhutang baik kepada orang lain maupun dengan kartu kredit.

Analisa Saham Terbaik di Tahun 2010

Analisa Saham Terbaik di Tahun 2010

11 Januari 2010
Inilah saham-saham terbaik di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 versi Pojok Saham, yang pasti akan mendatangkan keuntungan besar bagi investornya.  Daftar berikut ini kami bagi per sektornya:
1.      Saham CPO: AALI, SGRO.
2.      Saham Astra: ASII.
3.      Saham Bank: BBRI, BBTN, SDRA*.
4.      Saham Konsumer: INDF*. (volume sudah tidak mendukung, tunggu koreksi)
5.      Saham Komunikasi: TLKM. (hati2 sideways)
6.      Saham Infrastruktur: PGAS.
7.      Saham Semen: SMGR, INTP.
8.      Saham Tambang: PTBA, ADRO, INCO, ANTM*, TINS*, MEDC*.

Joe Girard van Detroit



Joe Girard van Detroit
April 10, 2009 · Filed Under Sosok Motivasi by Resensinet

Kalau Muhamad Ali jago tinju dunia. siapakah jago jual
dunia? Kalau Anda belum pernah bekerja di bidang penjualan mobil, saya
tidak yakin Anda akan mengenalnya. Dia adalah Joe Girard, world-class
achiever di bidangnya. Saya ingin memperkenalkan kepada Anda sang
legendaris ini. Nama Joe Girard yang kini tercatat abadi sebagai World’s
Greatest Salesman menurut The Guinness Book of World Records. Latar
belakangnya yang miskin penuh derita membuat suksesnya lebih
bercahaya. Joe Girard adalah pahlawan wiraniaga terbesar yang bisa
disejajarkan dengan Rudy Hartono di bulu-tangkis, Karpov di catur,
atau Pele di sepakbola.

Joe Girard, yang tinggal di Detroit ini, selama 12 tahun berturut-
turut berhasil menjual puluhan ribu mobil –sendirian– dengan rata-
rata penjualan 6 kendaraan per hari. Penjualan ini ekivalen dengan
kinerja sebuah dealer mobil berukuran top di Indonesia dengan
dukungan karyawan 30-an orang.

Bulan Oktober 1992 dia datang ke Indonesia dan memukau ratusan
pendengarnya, yang membayar US$ 250.00 per orang, dalam seminar
setengah hari di Jakarta Hilton. Di sana ia menceritakan kiat-kiatnya
menjadi jago dunia.

Berikut adalah analisis saya tentang profil keberhasilan spektakuler
Joe Girard yang saya dengar dari ceramah itu, dan dilengkapi oleh
informasi dari beberapa buku tulisannya. Sekaligus saya ingin mencoba
mendeskripsikan profil seorang jago dunia secara umum.

1. Jago Dunia Memiliki Tekad Baja
Barangkali karakter Joe Girard yang paling menonjol adalah niat dan
tekadnya yang sangat kuat untuk berhasil. Anda dapat menerjemahkan
niat dan tekad ini sebagai ambisi suci, keinginan mulia, atau
kerinduan agung. Apa pun namanya, niat besar ini telah memberinya
semacam tenaga batin (inner power) yang luar biasa untuk meretas
belenggu-belenggu kegagalan dan keterbatasan, serta meraih sukses
dalam karirnya.

Untuk berhasil, apalagi sampai tingkat dunia seperti Joe Girard,
sejumlah hambatan dan rintangan seperti kemalasan, ketakutan, godaan,
keterbatasan pengetahuan, keterbatasan relasi, kurang fa-silitas,
kurang modal dan 1001 kekurangan lainnya harus diatasi.

Joe Girard sendiri tidak lulus SMP, dibesarkan di daerah kumuh oleh
seorang ayah mafia kelas teri, berkali-kali ditangkap polisi karena
mencuri dan kriminal lainnya. Latar belakangnya sungguh muram. Tetapi
tekadnya untuk berhasil lebih kuat daripada kelemahan yang
membelenggu dirinya. Hal itu pula yang memampukannya mengatasi
kelaparan, kehausan, kelelahan, tekanan, ejekan, pelecehan, salah
pengertian, bahkan tantangan dan ancaman.

2. Jago Dunia Digerakkan Oleh Visi
Joe Girard sangat fasih menuturkan apa yang dikehendakinya, seolah-
olah impiannya tersebut sudah ada, sudah terlihat, sudah nyata.
Kemampuannya menyentuh ikhwal imajiner ini bahkan sudah sampai ke
tahap emosional, artinya emosinya sudah mampu merangsang kehendaknya
atas hasil masa depan yang dirindukannya. Inilah yang secara praktis
saya sebut dengan visi atau sasaran agung, yakni kemampuan melihat
dan merasakan sesuatu pada ruang masa depan.

Apa manfaat praktis dari sebuah visi? Manfaat terbesar adalah
menyediakan arah, tuntunan, dan gairah hidup bagi sang visioner.
Dengan demikian, upaya dan kegiatannya menjadi efektif dan sekaligus
juga efisien. Di pihak lain, orang yang tidak punya visi gampang
teralihkan dan kemudian terombang-ambingkan. Ia tidak tahu apa yang
dikehendakinya. Kadang, meskipun tahu, tetapi tidak sejelas kristal,
dengan akibat tidak punya daya, powerless.

3. Jago Dunia Tekun dan Tabah
Ketekunan dan ketabahan adalah kemampuan menyelesaikan suatu
pekerjaan sampai tuntas, selesai dan berhasil, apa pun halangannya.
Lawan sifat ini adalah gampang menunda. Orang yang tidak tekun mudah
menyerah pada godaan sesaat –menyimpang dari rel visi– yang umumnya
dapat digolongkan pada tiga kategori: nafsu mata, nafsu perut, dan
nafsu libido.

Meskipun pemenuhan nafsu-nafsu di atas tidak salah, bahkan esensial
bagi eksistensi kehidupan kita, tetapi pemenuhan berlebihan
(indulgency) tidaklah menyehatkan pada tingkat psikologis. Pada taraf
tertentu, nafsu-nafsu itu perlu didisiplinkan dan ditahan. Secara
umum inilah tujuan paling praktis dari tradisi ber-puasa, berpantang,
bertarak, atau mutih.

Bertekun mengerjakan sesuatu memerlukan pengorbanan, dalam bentuknya
yang khusus, menolak pemenuhan ketiga nafsu di atas untuk sementara,
sampai tugas itu tuntas selesai. Menunda sebuah pekerjaan penting
demi acara tinju di TV misalnya, adalah contoh ketidaktekunan. Cita-
cita menjadi jago dunia pun tinggal ilusi.

Joe Girard memahami arti ketekunan ini. Dia melakoninya hingga
tuntas. Kisahnya memelihara ribuan file pelanggan dan mengirimkan
kepada masing-masing satu kartu khusus setiap bulan adalah salah satu
contoh ketekunannya. Menurut Joe Girard, tidak ada pelanggannya yang
berhenti membeli mobil darinya, kecuali mereka pindah dari Amerika
atau meninggal dunia. Juga, kisah bagaimana ia menelepon pelanggan
sehari penuh sampai malam, memenangkan penjualan yang sangat
dibutuhkannya ada-lah contoh ketabahannya. Dan ketekunan dan
ketabahannya membuahkan hasil.

4. Jago Dunia Selalu Berpikir Positif
Mental positif adalah sikap dasar dalam mendekati segala sesuatu
dengan positif. Sikap positif berakar pada sejumlah keyakinan yang
juga positif seperti: bekerja itu sehat; kejujuran adalah modal
dasar; tanpa komitmen tiada sukses; apa pun yang terjadi selalu ada
manfaatnya; kerjasama adalah kunci sukses; tahan menderita adalah
sehat; hari esok tak sama dengan hari kemarin; selalu ada cara yang
lebih baik dari cara sekarang; melayani berarti memimpin; memaafkan
itu menyehatkan jiwa; dan 1001 keyakin-an positif lainnya.

Joe Girard digelari sebagai The Positive Thinker No. 1 oleh Norman
Vincent Peale, pengarang buku laris sepanjang zaman The Power of
Positive Thinking. Dan gelar ini memang betul. Jika kita membaca buku
Joe Girard, maka semangat yang paling menonjol adalah pikiran
positif. Ia bahkan mampu mentransformasikan residu pengalaman
negatifnya dari masa lampau menjadi tenaga pendorong positif bagi
hidupnya di masa kini. Misalnya gelar sebagai “anak tidak becus” yang
diberikan ayahnya sambil memukuli dirinya ketika ia masih SD –yang
membekaskan luka dalam di hatinya– menjadi pemecut semangatnya untuk
membuktikan sebaliknya. Tiap kali ada tendensi ia membelok dari cita-
citanya, diingatkannya dirinya bahwa “anak tidak becus” akan menjadi
kenyataan.

5. Jago Dunia Selalu Bersemangat dan Antusias
Barangsiapa pernah melihat Joe Girard berbicara, maka dia pasti
setuju bahwa antusiasme superior adalah ciri khas tokoh kita ini. Ia
berlari, melompat, dan berteriak di panggung seminar. Suaranya
melengking, bergetar, atau membahana di mana perlu. Lain kali
suaranya mengecil dan berbisik sambil menangis. Ia berbicara dengan
hati dan emosinya. Baginya panggung seminar adalah panggung teater.
Ia bukan tipe seminaris yang membaca makalah dengan kering dan
membosankan.

Akan tetapi, di luar panggung pun, Joe Girard sungguh-sungguh
antusias. Ia menyapa orang-orang dengan hangat dan bersemangat. Bila
kita berbicara dengannya daya magnetik pribadinya sungguh-sungguh
memikat dan memukau. Kita merasa disemangati, diisi baterainya dan
dikuatkan. Tidak heran, calon-calon pembeli mobilnya begitu terpikat
dan membeli mobilnya dengan senang. Bahkan dikisahkannya, seorang
wartawan yang semula cuma berniat mewawancarainya, akhirnya membeli
mobil usai acara karena the power of enthusiasm ini.

6. Jago Dunia Pandai Dalam Relasi Antarmanusia
Bisnis berarti hubungan dengan banyak orang. Semakin maju bisnis
kita, semakin banyak kita harus berhubungan dengan orang lain. Konon
BCA dengan tabungan TAHAPAN yang terkenal itu saja harus melayani
sekitar 20 juta nasabah. Suatu jumlah yang lebih besar dari penduduk
Malaysia. Berarti BCA harus membina hubungan dengan nasabah sebanyak
itu. Dapat ditebak bahwa salah satu sukses BCA adalah kemampuan
mereka menangani manusia. Sebaliknya dapat dipastikan, problem nomor
satu pun adalah people relations juga.

Joe Girard menjual secara pribadi sekitar 1.500 mobil per tahun,
berarti ia harus menjumpai lebih banyak lagi calon pembeli. Sesudah
itu pelanggannya dipelihara melalui surat, telepon atau undangan
khusus. Hasilnya 80% penjualannya adalah repeat order, yaitu
penjualan berulang. Sulit dibayangkan bagaimana Joe Girard bisa
sukses tanpa human relations yang canggih.

Dari percakapan dengan Joe Girard, mendengar ceramahnya, dan membaca
bukunya, saya simpulkan bahwa prinsip utama human relations yang
diterapkannya adalah “menyukai orang lain secara sungguh-sungguh.”
Dalam bahasa lain dia berkata: to love my customers honestly,
genuinely, sincerely.

Motto Joe Girard: I Like You dengan logo apel merah, telah menjadi
identitas pribadinya. Ia mengucapkannnya, menerapkannya,
menghayatinya dan mengkristalkannya dalam bentuk lambang dan suvenir.
Tak heran Tom Peters memujinya dalam In Search of Excellence sampai
dua halaman. “Joe Girard seems to care genuinely,” komentar Tom
Peters mengakhiri analisisnya.

7. Jago Dunia Kreatif Otaknya
Menjadi jago dunia adalah dambaan banyak orang. Kita punya energi,
semangat, antusiasme, keterampilan, dan percaya diri. Itu baik dan
itu sangat perlu. Tetapi tanpa strategi dan taktik yang tepat semua
itu kurang berguna. Fakultas yang membimbing kualitas-kualitas di
atas menjadi jago dunia ialah kecerdasan.

Perpustakaan saya berisi lebih dari 3 lusin literatur kewiraniagaan,
tetapi jarang buku-buku tersebut menawarkan ide dan konsep baru. Buku-
buku Joe Girard (3 buah banyaknya) boleh dikatakan mengandung 85%
konsep-konsep standar kewiraniagaan dan 15% ide-ide baru.

Nah, di sini cerdasnya Joe Girard yang tidak lulus SMP itu. Dua di
antara ide-ide baru tersebut yang sangat orisinil adalah Hukum Girard
250 dan Sistem mailing 12 bulan.

Hukum Girard 250 berkata bahwa setiap wiraniaga mempunyai pelanggan
alamiah sebanyak 250 orang. Menurut Girard, dari temuannya di kantor
Dinas Pemakaman, rata-rata orang mati dilayat oleh 250 orang. Girard
menafsirkan, terdapat 250 orang yang sangat dekat secara emosional
dengan almarhum, sehingga sampai bersedia meluangkan waktu ke rumah
duka dan ke pemakaman. Nah, fenomena alamiah ini, membuat Girard
berpikir bahwa terdapat 250 orang juga yang karena kedekatan
emosionalnya, bersedia “berkorban” untuk seorang wiraniaga, mulai
dari diganggu telepon, didatangi, dijelasi brosur, dan akhirnya
membeli.

Maka Girard menetapkan bahwa sebagai langkah awal, dia harus bisa
mengumpulkan 250 orang prospek untuk dilayani, dipelihara, dan
dijuali. Dengan modal pelanggan sebanyak 250 orang ini, ekspansi
pelanggan selanjutnya menjadi mudah.

Sistem mailing 12 bulan adalah sistem pelayanan pelanggan dimana
semua pelanggannya –tanpa kecuali– pasti menerima 12 buah surat
dalam setahun dari Joe Girard sendiri. Yang menarik adalah bahwa
setiap bulan amplopnya berbeda baik warna maupun ukurannya. Bukan
cuma itu, ucapannya pun berbeda. Mulai dari Selamat Tahun Baru
(Januari), Selamat Hari Valentine (Februari), sampai Selamat Natal
(Desember). Dan salah satunya tentu: Selamat Ulang Tahun dari Joe
Girard. Konon surat bulanan Joe Girard selalu ditunggu-tunggu oleh
puluhan ribu pelanggannya.

8. Jago Dunia Menjunjung Tinggi Kejujuran
Joe Girard menyediakan satu pasal penuh dalam bukunya untuk membahas
aplikasi kejujuran dalam bisnis di bawah judul Honesty Is the Best
Policy. Barangsiapa beranggapan kejujuran tidak berguna dalam bisnis,
saya anjurkan membaca pasal ini.

Tesis Joe Girard adalah: kejujuran adalah landasan kepercayaan;
kepercayaan adalah basis hubungan baik; dan hubungan baik adalah
medium hubungan bisnis yang langgeng. “Jadi, jika ingin berbisnis
dengan langgeng, jujurlah kepada para pelanggan. Mereka akan respek,
percaya dan datang kembali,” tegas Joe Girard.

Memang terasa absurd berusaha melayani pelanggan agar terjadi
customer satisfaction, tetapi kemudian membohongi mereka. Ini ibarat
menuang nila semangkok ke dalam belanga susu yang kita jual. Bukan
laba yang kita peroleh melainkan mara.

9. Jago Dunia Jago Berkomunikasi
Temu muka dengan Joe Girard adalah pertemuan yang penuh semangat.
Tidak ada kepasifan. Ia senantiasa aktif: bertanya, menyapa, memuji,
mensugesti atau mendengar. Akibatnya kita ikut terbawa aktif. Ia
tidak hanya menggunakan mulutnya tetapi juga tubuh, mata, tangan dan
senyumnya. Pokoknya ia adalah seorang yang aktif-positif-dinamis
dalam berkomunikasi.

Dalam proses komunikasi ini, ia menghilangkan jarak dan rasa takut
antarmanusia. Sebaliknya tercipta suasana enak, segar dan
menyenangkan yang membuat kita menerima dia, menyenangi dia, meyakini
apa katanya, dan tentu akhirnya membeli mobilnya. Ia pandai sekali
mengkomunikasikan isi hatinya dan isi kepalanya dengan positif,
sehingga residu emosi negatif kita hilang digantikan dengan yang
positif.

10. Jago Dunia Selalu Bersikap Konsisten
Semua orang setuju bahwa pelaku bisnis itu harus ramah, baik,
melayani, menolong, memberi perhatian, menghormati dan berusaha
memuaskan pelanggannya. Namun, kata Tom Peters, “Kebanyakan kita
tidak sungguh-sungguh menerapkannya. Hanya mereka yang excellent –
jago dunia– yang menerapkannya secara sungguh-sungguh, tuntas, dan
konsisten.”

Joe Girard menerapkan kiatnya, ilmu dan falsafah bisnisnya dengan
konsisten. Hasilnya adalah kemajuan dan pertumbuhan. Jika akhirnya ia
terkenal ke seluruh dunia, kaya dan populer, hal itu merupakan buah
yang wajar dari konsistensi perilakunya. Konsistensi adalah akar
keberhasilan sejati.

Merenungkan kisah Joe Girard, kita dapat menarik sebuah kesimpulan:
bahwa menjadi world-class achiever tidaklah mudah. Tanpa kemampuan
dan keahlian, khususnya tanpa motivasi superior dan stamina ekstra,
seseorang tidak mungkin menjadi achiever besar. Maka pertanyaan
penting adalah, dari manakah sang achiever memperoleh motivasinya
sehingga ia dapat bertahan dalam arena kompetitif itu?

Pasti tidak dari sekadar uang saja meskipun dunia para achiever
berkelimpahan dengan uang. Lagipula sudah diketahui bahwa motivasi
uang selalu berbentuk kurva lonceng (bell shaped curve), maksudnya
uang memang memotivasi orang, tetapi sesudah uang tersebut diperoleh,
tingkat motivasinya akan turun dan melandai; mendaki mencapai puncak
kurva lonceng lalu menurun menuju dasar kurva.

Studi saya menyimpulkan bahwa motivasi ekstra seorang achiever
ternyata selalu berasal dari ruang moral-spiritual. Dari ruang inilah
dapat digali pelbagai macam motivasi super, seperti demi negara, demi
bangsa, demi kekasih hati, demi keindahan, demi perdamaian, demi
demokrasi, demi kemajuan peradaban, demi nama keluarga, demi
pengembangan diri menuju puncak kesem-purnaan, dan sebagainya.

Intinya, motivasi agung ini berasalah dari sebuah falsafah yang ideal
dan keyakinan kuat bahwa pencapaian itu adalah baik, benar, dan
mulia. Motivasi super inilah yang mampu mendukung stamina jangka
panjang, terbangkitkan oleh energi psiko-emosional, seperti kekuatan
kekuatan cinta, kekuatan harapan, dan kekuatan impian.

Dalam dunia modern dimana kompetisi antarmanusia, antar-organisasi,
dan antarbangsa telah menjadi norma, maka high achievement di segala
bidang menjadi tiket masuk ke arena pertandingan. Tanpa itu kita cuma
jadi penonton. Dan sebagai penonton, kita harus selalu membayar. Dan
hebatnya, tidak ada calo yang menjual catutan. Artinya setiap orang
harus mengambil tanggung jawab untuk mengembangkan dirinya. Sejalan
dengan itu, setiap perusahaan, setiap partai politik, setiap negara
atau organisasi apa pun harus mengambil tanggung jawab serupa.

Sumber: Joe Girard van Detroit oleh Jansen H Sinamo, Direktur Jansen
Sinamo WorkEthos Training Center. Dari milis resonansi




sumber : resensi.net




PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2010

PIDATO

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA PENYAMPAIAN PENGANTAR/KETERANGAN PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2010 BESERTA NOTA KEUANGANNYA

DI DEPAN RAPAT PARIPURNA LUAR BIASA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 3 Agustus 2009

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,

Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,

Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Lembaga-lembaga Negara,

Yang Mulia para Duta Besar dan Pimpinan Perwakilan Badan-Badan dan Organisasi Internasional,

Yang saya hormati, Para Gubernur Kepala Daerah,

Saudara-saudara se- Bangsa dan se-Tanah Air,

Hadirin yang saya muliakan,

Marilah kita bersama-sama, sekali lagi, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya, pada hari ini kita dapat menghadiri Rapat Paripurna Luar Biasa Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), dalam rangka Penyampaian Keterangan Pemerintah, Atas Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 Beserta Nota Keuangannya.

Penyusunan RAPBN Tahun Anggaran 2010 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. RAPBN tahun ini, merupakan RAPBN transisi yang disusun oleh pemerintahan yang sedang mengemban amanah saat ini, untuk dilaksanakan oleh pemerintahan yang baru hasil Pemilu tahun 2009. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Sesuai kesepakatan bersama, penyampaian Keterangan Pemerintah dan Nota Keuangan dimajukan pada hari ini, 3 Agustus 2009, mengingat masa transisi baik para anggota legislatif maupun jajaran eksekutif pada bulan Oktober mendatang akan mengurangi waktu pembahasan RAPBN 2010.

Penyusunan RAPBN 2010, sangat dipengaruhi oleh situasi krisis ekonomi global. Krisis ekonomi global saat ini masih berlangsung, dan akan mempengaruhi proyeksi kinerja ekonomi dunia termasuk Indonesia pada tahun 2010. Selama lima tahun pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2004—2009, perkembangan ekonomi nasional tidak lepas dari pengaruh dinamika ekonomi global. Perkembangan ekonomi nasional, juga dipengaruhi oleh gejolak harga minyak dunia, komoditas pangan, serta harga komoditas lainnya.

Sekalipun menghadapi berbagai kendala, namun dengan langkah-langkah kebijakan yang responsif dan tepat, disertai upaya dan kerja keras, kita berhasil mengelola perekonomian dan iklim usaha yang relatif stabil dan baik. Alhamdulillah, dengan begitu kesejahteraan rakyat juga dapat kita tingkatkan. Pembangunan nasional terus kita laksanakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, guna menurunkan tingkat kemiskinan dan menciptakan kesempatan kerja. Kebijakan pembangunan yang pro growth, pro poor dan pro job, tetap menjadi prioritas utama.

Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air,

Hadirin yang saya muliakan.

Sebagaimana kita ketahui bersama, akhir tahun 2008 hingga awal tahun 2009 ini, merupakan masa-masa yang sulit dan penuh tantangan. Perekonomian global mengalami krisis keuangan yang sangat dahsyat, yang ditandai dengan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan besar dunia. Krisis keuangan global, juga diikuti oleh kemerosotan ekonomi dunia dan aktivitas perdagangan internasional secara sangat signifikan. Puncak krisis keuangan global, ditandai oleh suramnya aktivitas ekonomi, perlemahan pasar modal, ketatnya likuiditas, gejolak nilai tukar antarnegara, dan penurunan volume perdagangan dunia. Perlambatan aktivitas ekonomi yang terjadi di negara maju, juga berimbas ke negara-negara berkembang, terutama negara-negara yang memiliki keterkait-an perdagangan dan finansial yang erat dengan negara maju.

Sejak akhir tahun 2008 yang lalu, perekonomian Indonesia mulai merasakan dampak dari krisis ekonomi global. Ini terlihat dari kinerja ekonomi yang melambat pada kuartal terakhir 2008. Dalam mengha-dapi krisis keuangan global ini, sejak dini Pemerintah telah melaku-kan langkah-langkah yang cepat dan tepat. Kita segera melakukan penguatan dan perlindungan terhadap masyarakat dan pelaku ekonomi nasional, dari imbas gejolak dan krisis ekonomi global.

Pada bulan Oktober tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan tiga Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) dan serangkaian kebijakan stimulus, untuk meminimalkan dampak krisis global ini terhadap perekonomian nasional. Tiga Perpu di bidang keuangan dan perbankan diterbitkan untuk menjaga kepercayaan, dan mengurangi tekanan yang sangat berat terhadap sektor keuangan akibat gelombang kepanikan global.

Hadirin yang saya muliakan,

Sebagai negara dengan perekonomian terbuka, Indonesia tentu tidak dapat melepaskan diri dari imbas melambatnya aktivitas ekonomi global. Namun, berkat antisipasi dan tindakan yang cepat, tepat, serta terukur, posisi Indonesia secara relatif masih jauh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Bahkan, di antara negara-negara besar di dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia sekarang ini adalah tertinggi nomor tiga di dunia setelah RRT dan India. Hal ini sangat kontras dengan keadaan perekonomian kita pada krisis ekonomi tahun 1998. Pada saat itu, negeri kita adalah negara yang paling terpuruk dibanding dengan negara-negara lain. Ini berarti bahwa setelah 11 tahun reformasi, kita telah berhasil membangun perekonomian dalam negeri kita menjadi lebih kuat dan lebih mandiri. Bahkan, dengan keanggotaan Indonesia di G-20, kita kini justru berada di garis terdepan dalam upaya mencari solusi global terhadap krisis ekonomi dunia ini.

Tekanan pada sektor keuangan dan perbankan pada periode akhir 2008 hingga awal 2009, sungguh sangat berat. Oleh karena itu, Indonesia perlu terus menjaga kewaspadaan. Kita telah belajar dari pengalaman krisis keuangan dan perbankan sebelas tahun yang lalu, yang telah melumpuhkan perekonomian nasional. Alhamdulillah, kali ini kita lebih siap untuk mengantisipasinya, dan dapat mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan guna mengatasinya.

Beberapa tindakan antisipatif dan responsif telah dilakukan oleh pemerintah, untuk menjaga ketenangan dan stabilitas serta kepercayaan masyarakat dan dunia usaha. Koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia untuk mengawasi dan menjaga sektor keuangan dan perbankan, dilakukan secara intensif dan harmonis. Koordinasi antar pemerintah dengan dunia usaha dan serikat pekerja, juga dilakukan dalam proses itu. Demikian pula koordinasi Pemerintah dengan Parlemen dan Pemerintah Daerah dilakukan dengan intensif.

Saudara-saudara,

Dalam rangka meminimalkan dampak dan tekanan akibat krisis finansial global, Pemerintah menerapkan berbagai kebijakan countercyclical, untuk membalikkan siklus ekonomi yang sedang menurun, ke arah yang lebih positif. Stimulus fiskal sebagai kebijakan countercyclical dilakukan dalam rangka mempertahankan daya beli masyarakat, menjaga daya tahan perusahaan/sektor usaha, serta menciptakan kesempatan kerja dan menyerap dampak PHK melalui kebijakan pembangunan infrastruktur padat karya.

Dalam menjalankan kebijakan ekonomi nasional ke depan, Pemerintah akan semakin memantapkan tujuh prioritas kebijakan yang selama ini telah kita jalankan. Ke tujuh kebijakan itu adalah:

Pertama, menjaga agar sektor riil terus bergerak. Untuk itu Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan termasuk insentif fiskal untuk mendorong sektor riil tumbuh lebih cepat.

Kedua, mencegah terjadinya gelombang PHK seraya terus menurunkan angka pengangguran. Dalam menghadapi krisis ini kita juga mencegah gelombang pengangguran yang tidak semestinya terjadi. Dengan berbagai program yang diambil pemerintah untuk meminimalkan dampak krisis keuangan global, pertambahan pengangguran hanya sebesar kurang dari 60 ribu, jauh di bawah perkiraan semula sebesar 1,5 juta. Ini tentu saja perlu kita syukuri, namun marilah terus kita menjaga agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja yang tidak perlu.

Ketiga, menjaga stabilitas harga, terutama bahan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pemerintah terus menjaga agar angka inflasi dapat dipertahankan pada angka yang relatif rendah. Alhamdulillah, sampai dengan bulan Juli 2009, angka inflasi antar tahun (year on year) hanya mencapai 2,71 persen, yang merupakan inflasi yang terendah sejak tahun 2000.

Keempat, menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat, dalam bentuk penurunan tarif pajak penghasilan orang pribadi (OP), peningkatan batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP), penurunan harga BBM, kenaikan gaji bagi PNS, TNI, Polri, pensiunan, serta guru/dosen dan pemberian BLT pada saat terjadi tekanan yang sangat berat terhadap kelompok keluarga miskin. Langkah ini dilakukan karena konsumsi masyarakat merupakan kontributor dominan terhadap total pertumbuhan ekonomi.

Kelima, memberikan perlindungan pada masyarakat miskin atau hampir miskin (near poor). Salah satu fungsi negara adalah memberikan perlindungan dan menyediakan jaring pengaman sosial (social safety net) kepada masyarakat lapisan bawah. Untuk itu, berbagai program pro rakyat seperti BOS, Jamkesmas, PKH, Beras Bersubsidi, BLT bersyarat, dan sebagainya akan terus diperkuat.

Keenam, menjaga ketahanan pangan dan energi. Harga pangan harus tetap terjangkau dengan jumlah yang cukup. Kita juga telah mengantisipasi kemungkinan datangnya El-Nino di sebagian wilayah Indonesia yang diperkirakan akan menyebabkan kekeringan pada akhir tahun 2009 dan awal tahun 2010. Untuk itu agar tidak mengganggu ketahanan pangan, maka langkah-langkah untuk mengantisipasi dan mengatasi dampak El-Nino telah dan akan terus dilaksanakan, dengan antara lain menjaga kecukupan cadangan beras melalui stok Bulog minimal 1,5 juta ton. Pemerintah juga akan melanjutkan dan melaksanakan program Beras Bersubsidi untuk 17,5 juta Rumah Tangga Sasaran dengan jumlah 15 kg per Rumah Tangga selama 12 bulan. Pemerintah akan terus menjaga stabilitas harga pangan, khususnya beras dengan menyediakan dana siaga untuk antisipasi situasi, yang besarnya sekitar Rp 1 triliun di tahun 2010. Selain itu Pemerintah akan menjaga dan memastikan agar embung-embung, dam, dan bendungan air dapat berfungsi dengan baik. Untuk mengantisipasi masalah kekeringan yang berakibat pada kemungkinan kebakaran hutan, maka saya menginstruksikan kepada Pemerintah Daerah untuk mengantisipasi dan mencegah meluasnya kebakaran tersebut.

Dalam bidang ketahanan energi, dilakukan program peningkatan dan diversifikasi produksi, serta manajemen distribusi untuk mengamankan pasokan energi. Upaya untuk mengelola sisi permintaan energi juga terus dilakukan.

Ketujuh, meskipun menghadapi krisis ekonomi global, kita harus tetap berupaya mempertahankan pertumbuhan ekonomi nasional pada angka yang relatif tinggi, setidaknya antara 4 – 4,5 persen. Jika angka itu bisa kita capai, ini adalah prestasi tersendiri di tengah-tengah resesi perekonomian global dewasa ini. Ketika banyak negara di dunia mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi), kita masih bisa tumbuh relatif tinggi. Pada tahun-tahun mendatang, seiring dengan membaiknya situasi ekonomi dunia dan implementasi tujuh prioritas kebijakan tersebut, Insya Allah ekonomi kita akan dapat tumbuh 5 persen atau lebih pada tahun 2010, dan meningkat lebih tinggi lagi pada tahun-tahun berikutnya.

Saudara-saudara se- Bangsa dan se-Tanah Air,

Hadirin yang saya muliakan.

Pada tahun 2010 mendatang, perekonomian global diperkirakan mulai memasuki fase pemulihan. Hal ini sudah barang tentu akan menjadi momentum positif bagi pemerintah untuk melaksanakan akselerasi kegiatan perekonomian kita. Namun demikian, bukan berarti bahwa pembangunan ekonomi nasional pada tahun 2010 bebas dari berbagai tantangan, baik yang berasal dari sisi global maupun domestik. Ke semua tantangan itu harus kita jawab dengan langkah-langkah yang nyata dan komprehensif, antara lain :

Pertama, memelihara dan memantapkan stabilitas ekonomi makro, sebagai prasyarat bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Perhatian terhadap upaya menjaga dan memantapkan stabilitas ekonomi makro ini penting, mengingat masih tingginya risiko ketidakpastian perekonomian dunia, dan munculnya hambatan-hambatan terhadap ketersediaan pembiayaan akibat meningkatnya defisit banyak negara untuk membiayai program stimulusnya.

Kedua, mendorong peningkatan akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan yang lebih berimbang, yang lebih bertumpu pada peran investasi dan ekspor nonmigas.

Ketiga, menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, dalam rangka menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan.

Keempat, menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Komitmen perbaikan iklim investasi tersebut telah mulai kita lakukan, dengan meningkatkan upaya penegakan hukum, harmonisasi undang-undang penanaman modal, dan perbaikan birokrasi yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Kelima, meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang memadai dan berkualitas. Hal ini merupakan prasyarat, agar kita dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan.

Keenam, meningkatkan kemitraan antara pemerintah dan swasta (public-private partnership), untuk pembiayaan investasi dalam penyediaan infrastruktur.

Saudara-saudara se- Bangsa dan se-Tanah Air,

Hadirin yang saya muliakan.

Dalam menghadapi berbagai tantangan yang saya kemukakan tadi, Pemerintah setelah melakukan pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat telah menetapkan “Pemulihan Perekonomian Nasional dan Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat”, sebagai Tema RKP 2010. Hal ini sejalan dengan tantangan global dan nasional yang masih terus berlangsung hingga tahun 2010, serta tujuan kebijakan nasional yang hendak kita capai.

Sesuai dengan tema tersebut, dalam RKP tahun 2010 ada lima agenda program pembangunan nasional. Kelima agenda tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama, pemeliharaan kesejahteraan rakyat utamanya masyarakat miskin, serta penataan kelembagaan dan pelaksanaan sistem perlindungan sosial.

Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Ketiga, pemantapan reformasi birokrasi dan hukum, serta pemantapan demokrasi dan keamanan nasional.

Keempat, pemulihan ekonomi yang didukung oleh pembangunan pertanian, infrastruktur, dan energi; dan

Kelima, peningkatan kualitas pengelolaan sumber daya alam dan kapasitas penanganan perubahan iklim.

Dari kelima agenda tersebut dan memperhatikan arah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ke-2 (RPJMN ke-2), dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, maka RKP 2010 disusun dengan tujuan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang. Penataan dilakukan dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi dan peningkatan daya saing perekonomian.

Selain diarahkan untuk mencapai sasaran-sasaran prioritas pembangunan dalam RKP 2010, penyusunan RAPBN 2010 juga dilakukan berdasarkan asumsi ekonomi makro sebagai berikut: pertumbuhan ekonomi diperkirakan sekitar 5 persen, tingkat inflasi 5 persen, nilai tukar rupiah rata-rata Rp10.000 per dolar Amerika Serikat, suku bunga SBI 3 bulan rata-rata 6,5 persen, harga minyak mentah Indonesia di pasar internasional US$60 per barel, dan lifting minyak mentah Indonesia diharapkan dapat mencapai 965 ribu barel per hari. Dalam suasana ekonomi dunia yang masih belum stabil, risiko terjadinya perubahan berbagai asumsi makro pada tahun 2010 tetap harus kita antisipasi, dengan menyiapkan berbagai kontijensi.

Berdasarkan kerangka ekonomi makro tahun 2010 dan prioritas pembangunan dalam RKP tahun 2010, pada kesempatan yang baik ini, saya mengajukan Pokok-Pokok Rancangan APBN Tahun Anggaran 2010 sebagai berikut.

Pendapatan negara dan hibah direncanakan mencapai Rp911,5 triliun, atau meningkat Rp38,8 triliun dari sasaran RAPBN Perubahan (RAPBN-P) Tahun Anggaran 2009. Belanja negara direncanakan mencapai Rp1.009,5 triliun, yang berarti lebih tinggi sebesar Rp3,8 triliun dari yang dianggarkan dalam RAPBN-P tahun 2009. Dengan demikian, defisit anggaran dalam tahun 2010, direncanakan mencapai Rp98,0 triliun (1,6 persen dari PDB). Jumlah ini mengalami penurunan sebesar Rp35,0 triliun, bila dibandingkan target yang direncanakan dalam RAPBN-P 2009 sebesar Rp133,0 triliun (2,5 persen PDB).

Untuk mencapai sasaran pendapatan negara, pada Tahun Anggaran 2010 mendatang Pemerintah akan terus melanjutkan langkah-langkah optimalisasi penerimaan, baik penerimaan dari pajak maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Dari rencana pendapatan negara dan hibah yang ditargetkan mencapai Rp911,5 triliun dalam tahun 2010, penerimaan perpajakan direncanakan mencapai Rp729,2 triliun, sedangkan PNBP diperkirakan mencapai Rp180,9 triliun.

Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air,

Hadirin yang saya muliakan,

Di bidang belanja negara, untuk mendukung sasaran-sasaran pembangunan sesuai dengan prioritas RKP 2010, dalam RAPBN tahun 2010 ini kita merencanakan alokasi anggaran belanja pemerintah pusat sebesar Rp699,7 triliun. Dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas belanja pemerintah, serta penerapan sistem anggaran berbasis kinerja dan kerangka penganggaran jangka menengah, saya yakin belanja pemerintah dapat kita manfaatkan secara optimal untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah kita rencanakan dalam RKP 2010.

Prioritas belanja akan makin dipertajam, dengan program prioritas nasional sebagai berikut:

Pertama, memperbaiki kesejahteraan aparatur negara dan pensiunannya.

Kedua, melanjutkan seluruh program kesejahteraan rakyat, seperti PNPM, BOS, Jamkesmas, PKH, dan Beras Bersubsidi atau tadinya disebut Raskin.

Ketiga, melanjutkan pembangunan infrastruktur transportasi, pertanian, energi, dan proyek padat karya lainnya.

Keempat, mendorong revitalisasi industri dan pemulihan dunia usaha.

Kelima, meneruskan reformasi birokrasi guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan peningkatan pelayanan publik.

Keenam, meningkatkan anggaran operasional, pemeliharaan, dan pengadaan alutsista TNI.

Ketujuh, mempertahankan anggaran pendidikan minimal 20 persen dari anggaran belanja negara; dan

Kedelapan, meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam dan kapasitas penanganan perubahan iklim.

Saudara-saudara,

Sesuai dengan prioritas RKP 2010, dalam RAPBN tahun 2010 ini, Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp37,0 triliun untuk Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat, serta Penataan Kelembagaan dan Pelaksanaan Sistem Perlindungan Sosial. Sasaran yang hendak dicapai dari prioritas tersebut adalah menurunkan angka kemiskinan menjadi 12 – 13,5 persen. Sementara itu, alokasi anggaran yang akan digunakan untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia pada tahun 2010 direncanakan mencapai Rp51,2 triliun.

Sasaran yang hendak dicapai dengan alokasi anggaran tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

Pertama, bidang pendidikan; yaitu meningkatnya akses dan pemerataan pada jenjang pendidikan dasar yang berkualitas bagi semua anak usia 7–15 tahun, menurunnya angka putus sekolah, meningkatnya kualitas pendidikan, dan meningkatnya kesejahteraan pendidik.

Kedua, bidang kesehatan; yaitu tersedianya fasilitas kesehatan dasar dan rujukan, serta terlayaninya seluruh penduduk miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya, serta di kelas III Rumah Sakit.

Ketiga, bidang perbaikan gizi; yaitu meningkatnya cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin.

Keempat, bidang keluarga berencana; yaitu terlayaninya peserta KB baru sekitar 7,1 juta peserta, diantaranya 3,7 juta adalah peserta KB baru miskin; dan meningkatnya peserta KB aktif menjadi sekitar 26,7 juta peserta, diantaranya 11,9 juta adalah peserta KB aktif miskin.

Selanjutnya, untuk mendukung prioritas Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukum, serta Pemantapan Demokrasi dan Keamanan Nasional, Pemerintah pada tahun 2010 mengusulkan alokasi anggaran sebesar Rp18,1 triliun. Sasaran yang hendak dicapai dengan anggaran tersebut antara lain adalah: (1) meningkatnya kinerja birokrasi pemerintahan untuk mendukung terwujudnya tatakelola pemerintahan yang baik dan peningkatan kualitas pelayanan publik; (2) meningkatnya kepastian hukum serta menurunnya tindak pidana korupsi yang tercermin dari tumbuhnya iklim takut korupsi, dan meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi terhadap Indonesia; (3) meningkatnya efektivitas pelaksanaan organisasi masyarakat sipil, dan partai politik; (4) meningkatnya keamanan nasional dalam menunjang aktivitas masyarakat dan perekonomian, khususnya dunia investasi dan usaha; dan (5) meningkatnya kapasitas pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan kemandirian pemerintahan daerah.

Sejalan dengan itu, dalam rangka menunjang upaya pemulihan ekonomi yang didukung oleh pembangunan pertanian, infrastruktur, dan energi, dalam tahun 2010 mendatang Pemerintah merencanakan alokasi anggaran sebesar Rp61,2 triliun. Hasil (outcome) yang ingin dicapai dengan alokasi anggaran tersebut antara lain adalah: (1) tercapainya laju pertumbuhan ekonomi setidaknya 5,0 persen; (2) meningkatnya investasi dalam bentuk pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 8,5 persen; (3) menurunnya tingkat pengangguran terbuka menjadi 8 persen dari angkatan kerja; dan (4) meningkatnya produktivitas dan akses UKM kepada sumber daya produktif.

Dalam rangka mendukung upaya Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kapasitas Penanganan Perubahan Iklim, dalam RAPBN Tahun Anggaran 2010 ini, Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,3 triliun. Hasil yang diharapkan antara lain adalah:

Pertama, meningkatnya kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim; Kedua, meningkatnya pelaksanaan rehabilitasi dan konservasi sumber daya alam, melalui upaya rehabilitasi hutan, penanganan illegal logging, pengelolaan pertambangan secara berkelanjutan, dan pengendalian pencemaran lingkungan; Ketiga, meningkatnya upaya pengelolaan sumber daya kelautan melalui pengendalian illegal fishing, dan perbaikan pengelolaan ekosistem wilayah pesisir, laut serta pulau-pulau kecil.

Saudara-saudara se- Bangsa dan se-Tanah Air,

Hadirin yang saya muliakan,

Dari alokasi anggaran belanja pemerintah pusat tahun 2010 sebesar Rp699,7 triliun, anggaran belanja yang direncanakan untuk seluruh Kementerian Negara/Lembaga mencapai Rp327,6 triliun, atau naik sebesar Rp10,6 triliun dibandingkan dengan perkiraan realisasinya di tahun 2009. Kenaikan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga tersebut terutama untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang direncanakan dalam RKP 2010.

Untuk meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran belanja tersebut, pada tahun 2010, Pemerintah akan menerapkan Kerangka Penganggaran Jangka Menengah (KPJM) secara bertahap. Implementasi penyusunan KPJM adalah untuk: (1) mendisiplinkan kebijakan pengeluaran Negara; (2) menjamin keberlangsungan kebijakan fiskal; (3) meningkatkan transparansi kebijakan pengeluaran; (4) meningkatkan akuntabilitas kebijakan dan prediksi kebutuhan pendanaan dalam beberapa tahun ke depan; serta (5) fokus dan konsisten kepada pencapaian target kebijakan prioritas tertentu yang harus dicapai dalam jangka menengah.

Berdasarkan prioritas RKP 2010, serta mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga dalam RAPBN Tahun Anggaran 2010, terdapat beberapa Kementerian Negara/ Lembaga yang mendapat alokasi anggaran cukup besar.

Departemen Pendidikan Nasional dalam tahun 2010 mendatang, direncanakan memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp51,8 triliun, Departemen Pertahanan sebesar Rp40,7 triliun, Departemen Pekerjaan Umum sebesar Rp34,3 triliun, Departemen Agama sebesar Rp26,0 triliun, Kepolisian Negara Republik Indonesia sebesar Rp25,8 triliun, Departemen Kesehatan sebesar Rp20,8 triliun, dan Departemen Perhubungan sebesar Rp16,0 triliun.

Alokasi anggaran pendidikan yang besar pada Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama dimaksudkan, terutama untuk menuntaskan pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, pemerataan dan perluasan akses pendidikan, serta peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan. Anggaran itu juga ditujukan untuk menaikkan kesejahteraan guru. Dengan anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen dari APBN, kita berharap dapat meningkatkan mutu pendidikan di negeri kita, guna membangun keunggulan dan daya saing bangsa di abad 21 ini.

Alokasi anggaran yang cukup besar pada Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Perhubungan difokuskan pada pembangunan infrastruktur yang berkualitas, guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Sementara itu, prioritas alokasi anggaran pada Departemen Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia ditujukan terutama untuk menjaga Kedaulatan Negara dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Prioritas alokasi anggaran pada Departemen Kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan memperluas pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat.

Saudara-saudara,

Di samping untuk belanja Kementerian Negara/Lembaga, prioritas alokasi anggaran dalam tahun 2010 juga direncanakan untuk belanja pegawai, subsidi, pembayaran bunga utang, dan belanja barang. Dalam RAPBN tahun 2010, alokasi Anggaran Belanja Pegawai direncanakan mencapai Rp161,7 triliun atau naik sekitar Rp28,0 triliun (21,0 persen) dari perkiraan realisasinya dalam tahun 2009.

Kenaikan Anggaran Belanja Pegawai adalah untuk memperbaiki kinerja birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Alokasi anggaran antara lain untuk memperbaiki penghasilan Aparatur Negara dan Pensiunan melalui kenaikan gaji pokok dan pensiun pokok rata-rata 5 persen, pemberian gaji dan pensiun bulan ke-13, kenaikan uang makan/lauk-pauk bagi TNI/Polri dari Rp35.000/hari menjadi Rp40.000/hari, serta kenaikan uang makan bagi PNS pusat dari Rp15.000/hari kerja menjadi Rp20.000/hari kerja. Dengan langkah-langkah perbaikan penghasilan pegawai yang telah dilaksanakan selama periode 2004-2009, maka pendapatan PNS golongan terendah telah dapat kita tingkatkan 2,5 kali, yaitu dari Rp674.000 per bulan pada tahun 2004 menjadi Rp1.721.000 pada tahun 2009.

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang baik, pada tahun 2010 mendatang, Pemerintah merencanakan untuk memberikan remunerasi pada beberapa Kementerian/Lembaga yang telah dan sedang melakukan reformasi birokrasi. Diharapkan pada tahun 2011 nanti, seluruh proses reformasi birokrasi akan tuntas dilaksanakan pada seluruh Kementerian/Lembaga.

Sementara itu, alokasi anggaran untuk subsidi dalam tahun 2010 direncanakan mencapai Rp144,4 triliun. Jumlah ini adalah 14,3 persen dari total APBN kita. Besaran subsidi ini memang kita perlukan, karena Negara berkewajiban untuk melindungi lapisan masyarakat terbawah agar beban mereka menjadi lebih ringan, terutama dalam menghadapi krisis perekonomian global dewasa ini. Ke depan kita perlu melakukan langkah-langkah penataan kebijakan pokok subsidi, agar alokasinya dapat lebih terarah dan lebih tepat sasaran, sesuai dengan situasi yang dihadapi oleh bangsa kita.

Selain penataan kebijakan subsidi secara umum, Pemerintah juga akan membuat desain awal bagi kebijakan jangka menengah yang meliputi; pertama, pengalihan secara bertahap subsidi harga (BBM, Listrik dan Pangan) kepada subsidi tepat sasaran; Kedua, membatasi pengguna subsidi hanya kepada rumah-tangga sasaran, sektor prioritas dan pelayanan umum dengan sistem distribusi tertutup; dan Ketiga perbaikan basis data Rumah-Tangga Sasaran, khususnya petani, pengrajin dan nelayan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih penerima subsidi, dan akhirnya subsidi dapat diterima oleh rumah-tangga yang betul-betul membutuhkan.

Dalam tahun 2010, Pemerintah tetap merencanakan alokasi anggaran untuk subsidi pupuk, benih dan pangan. Melalui subsidi ini kita dapat menyediakan pupuk dan benih berkualitas dengan harga terjangkau, agar para petani kita dapat lebih produktif dan lebih meningkat kesejahteraannya. Di samping itu, kita juga menyediakan beras dengan harga murah bagi saudara-saudara kita yang kurang mampu. Sedangkan untuk menunjang upaya pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, maka alokasi anggaran untuk subsidi bunga kredit program juga akan ditingkatkan, baik Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu usaha mikro, kecil dan menengah, maupun subsidi bunga untuk Kredit Perumahan Sederhana dan Sehat.

Hadirin yang saya muliakan.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan desentralisasi fiskal, dalam tahun 2010 mendatang, alokasi anggaran transfer ke daerah direncanakan mencapai Rp309,8 triliun. Dari jumlah tersebut, alokasi dana perimbangan direncanakan mencapai Rp293,0 triliun, atau naik Rp7,7 triliun. Kenaikan terbesar dari dana perimbangan dalam tahun 2010 tersebut berasal dari rencana realokasi tunjangan profesi yang dialokasikan sebagai DAU tambahan, untuk tunjangan profesi guru sebesar Rp8,9 triliun.

Rencana realokasi tunjangan profesi guru ke dalam DAU mulai tahun 2010 itu, sejalan dengan semangat PP Nomor 41 tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen. Oleh karena itu, mulai tahun 2010 alokasi DAU dalam struktur APBN akan terdiri dari DAU murni, yang dialokasikan dengan menggunakan formula murni dan DAU tambahan untuk tunjangan profesi guru. Tunjangan tersebut diberikan kepada guru dan dosen yang memiliki sertifikat pendidik sebagai penghargaan atas profesionalitasnya, sesuai dengan kewenangannya. Di samping itu, untuk melanjutkan kebijakan yang diambil pada tahun 2009 tentang penghasilan minimal golongan terendah guru sebesar Rp2,0 juta per bulan, maka dalam RAPBN 2010 masih dialokasikan dana penyesuaian berupa tambahan tunjangan kependidikan bagi guru sebesar Rp7,9 triliun. Kita semua berharap dengan ditingkatkannya alokasi anggaran ini maka kesejahteraan para guru dan dosen akan semakin membaik, dan, akhirnya, sesuai dengan harapan rakyat, mutu pendidikan kita akan meningkat lebih tinggi lagi.

Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan yang saya hormati,

Saudara-saudara se- Bangsa dan se-Tanah Air,

Hadirin yang saya muliakan.

Sebagaimana kita ketahui bersama, dalam sepuluh tahun terakhir ini pemekaran dan pembentukan daerah otonom baru, terus terjadi. Sejak tahun 1999 hingga sekarang, telah terbentuk 205 daerah otonom baru yang terdiri dari 7 Provinsi, 164 Kabupaten, dan 34Kota. Dengan demikian, jumlah daerah otonom yang ada hingga saat ini telah berjumlah 524 daerah, yang terdiri dari 33 Provinsi, 398 Kabupaten, dan 93 Kota. Dengan desentralisasi dan otonomi daerah, sebagian besar kewenangan sudah diserahkan kepada daerah, baik pada pemerintah Provinsi maupun pada pemerintah Kabupaten dan Kota.

Pemekaran dan pembentukan daerah baru yang tidak memenuhi urgensi dan persyaratan administratif, serta kurang daya dukung keuangannya, tentu saja akan menjadi beban bagi keuangan negara. Keuangan negara yang seharusnya bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat, menjadi beralih untuk membiayai keperluan administrasi pemerintahan daerah pemekaran. Karena itu, kita perlu melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah secara konsisten dan sungguh-sungguh, seperti yang diamanatkan oleh PP Nomor 6 tahun 2008.

Kita harus memastikan pula bahwa kewenangan daerah, potensi daerah, dan keuangan daerah, benar-benar dikelola dengan baik oleh penyelenggara pemerintahan daerah yang kompeten dan profesional (good governance and clean government). Sebelum evaluasi tersebut dilakukan secara tuntas dan menyeluruh, kita perlu melakukan moratorium pemekaran daerah. Hal ini harus kita lakukan untuk mencegah pemborosan dan penghamburan sumber dana negara secara tidak tepat, yang justru akan menjauhkan harapan masyarakat untuk mendapat pelayanan dan peningkatan kemakmuran secara baik dan merata.

Saudara-saudara,

Sejalan dengan tanggung jawab dan kewenangan daerah yang makin besar, kita juga menyaksikan makin besarnya alokasi APBN untuk daerah. Dalam lima tahun terakhir, transfer dana APBN ke daerah meningkat lebih dari dua kali lipat, dari Rp 150,5 triliun pada tahun 2005, menjadi Rp 309,8 triliun pada RAPBN tahun 2010 atau meningkat rata-rata sebesar 19,8 persen per tahun. Besarnya dana APBN yang dialokasikan ke daerah, membuktikan komitmen kita semua untuk menjalankan desentralisasi dan otonomi secara konsisten dan bertanggung jawab.

Alokasi anggaran, memang harus mengikuti fungsi dan tanggung jawab. Semakin besar tanggung jawab yang diserahkan ke daerah, maka semakin besar pula alokasi anggaran yang ikut didesentralisasikan. Berkaitan dengan itu, saya perlu mengingatkan dan menekankan, bahwa daerahlah yang sekarang menjadi ujung tombak pembangunan. Daerahlah yang berada paling depan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat. Saya sering mengatakan bila daerah-daerah maju dan sejahtera, maka Negara pasti akan berjaya.

Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran pemerintahan daerah, karena dalam dua tahun terakhir tahun 2007 dan 2008 seluruh Provinsi telah mampu menurunkan tingkat kemiskinannya. Besarnya penurunan tingkat kemiskinan yang terjadi memang berbeda-beda. Persentase penurunan tertinggi terjadi di Papua Barat dan Papua, dengan persentase penurunannya mencapai kisaran 4 persen. Demikian juga dengan tingkat pengangguran, telah dapat diturunkan di 31 Provinsi dalam dua tahun terakhir. Penurunan tingkat pengangguran tertinggi terjadi di Sulawesi Tengah.

Hadirin yang saya muliakan.

Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengingatkan kita semua, bahwa sesungguhnya anggaran yang makin besar ke daerah, sudah seharusnya diikuti oleh kompetensi dan tanggung jawab penuh dari segenap aparatur pemerintahan, untuk mengelola anggaran tersebut secara baik dan transparan, bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Kita harus memastikan bahwa anggaran yang semakin besar ini, tidak diikuti dengan semakin meningkatnya penyimpangan, “mismanagement”, apalagi korupsi di daerah.

Selain masalah transparansi dan pertanggungjawaban keuangan daerah, saya ingin mengingatkan kepada seluruh jajaran pemerintahan di pusat dan daerah, untuk sekali lagi, tidak melakukan kejahatan korupsi. APBN dan APBD adalah uang rakyat yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Pepatah mengatakan “gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang”. Marilah kita mengemban amanah dan tanggung jawab dengan baik, sehingga meninggalkan nama yang baik pula. Nama yang akan dikenang oleh rakyat, jauh setelah kita meninggalkan jabatan yang kita emban masing-masing.

Hadirin yang saya muliakan,

Pada kesempatan ini, saya ingin menegaskan mengenai masalah defisit APBN dan pembiayaan dalam bentuk utang, yang sering menjadi isu politik dan sekaligus perhatian publik. Perlu saya sampaikan, bahwa Pemerintah memiliki komitmen yang nyata dalam menetapkan kebijakan yang tepat berkaitan dengan utang pemerintah, dengan senantiasa mengacu kepada prinsip kehati-hatian dan azas manfaat. Kebijakan ini ditetapkan agar pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, termasuk upaya mengatasi krisis ekonomi dewasa ini, mendapatkan pembiayaan semestinya. Pemerintah juga senantiasa menjaga rasio hutang terhadap pendapatan nasional dan kemampuan Negara untuk membayarnya, yang dalam perkembangannya rasio ini makin baik angkanya. Kebijakan ini ditempuh dengan tentu sama sekali tidak mengorbankan kedaulatan ekonomi dan kedaulatan politik kita.

Karena itu, berkaitan dengan apa yang saya kemukakan tadi, untuk membiayai defisit anggaran yang direncanakan sebesar Rp98,0 triliun atau 1,6 persen terhadap PDB dalam RAPBN tahun 2010, Pemerintah merencanakan untuk menggunakan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri sekitar Rp107,9 triliun, dan pembiayaan luar negeri neto diperkirakan sebesar negatif Rp9,9 triliun. Dengan kata lain, stok utang luar negeri kita menurun, yang berarti ketergantungan kita kepada luar negeri juga terus menurun.

Saudara-saudara,

Defisit RAPBN 2010 sebesar 1,6 persen dari PDB masih cukup aman dan tepat bagi perekonomian kita, yang masih dalam tahap pemulihan akibat imbas krisis global. Defisit sebesar ini juga aman bagi pelaksanaan program-program pembangunan yang sangat penting. Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan tersebut, Pemerin-tah akan mengambil langkah-langkah kebijakan sebagai berikut.

Pertama, mengupayakan pinjaman dengan persyaratan lunak, yakni untuk jangka panjang dan dengan biaya yang relatif ringan; Kedua, mengutamakan penerbitan SBN Rupiah di pasar dalam negeri, guna pengembangan pasar modal dan membantu pengelolaan likuiditas pasar; Ketiga, membuka akses sumber pembiayaan di pasar internasional, seperti global bond, sukuk global, dan lainnya untuk meningkatkan posisi tawar Pemerintah dalam penarikan pinjaman; Keempat, penarikan pinjaman siaga yang telah menjadi komitmen lembaga keuangan internasional dan yang belum dapat direalisasikan di tahun 2009.

Dalam mengatasi krisis global ini, pemerintah berketetapan untuk tidak menggunakan bantuan dana IMF sebagaimana yang kita lakukan dalam krisis 1998. Pemerintah telah mengupayakan kerjasama pendanaan siaga yang lebih bermartabat dan tetap menjamin kedaulatan ekonomi nasional.

Kebijakan pembiayaan anggaran dalam tahun 2010 tersebut tidak hanya bertujuan untuk memperkuat tingkat kemandirian dan mengurangi ketergantungan sumber pembiayaan luar negeri, namun juga ditujukan untuk mendorong pengelolaan utang yang berhati-hati, terencana, transparan, dan akuntabel. Dengan kebutuhan pembiayaan, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri, rasio utang pemerintah terhadap PDB pada akhir tahun 2010 diperkirakan akan menurun dari sekitar 57 persen pada tahun 2004, menjadi sekitar 30 persen pada tahun 2010. Kita patut bersyukur bahwa angka ini adalah rasio utang terendah sejak era reformasi.

Penurunan rasio utang pemerintah ini akan makin memperkuat struktur ketahanan fiskal, sejalan dengan tujuan untuk mencapai kemandirian fiskal yang berkelanjutan. Selain itu, penurunan rasio utang ini, membuktikan tekad kita untuk membangun Indonesia dengan semaksimal mungkin menggunakan sumber daya kita sendiri. Dengan demikian, suatu saat nanti kita dapat bangga menyampaikan kepada generasi penerus, anak cucu kita, bahwa kita mewariskan negara dengan kekayaan yang makin meningkat, kemakmuran yang lebih merata, dan utang yang makin kecil atau bahkan tidak ada.

Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan yang saya hormati,

Saudara-saudara se- Bangsa dan se-Tanah Air,

Hadirin yang saya muliakan.

Demikianlah pokok-pokok Keterangan Pemerintah tentang Rancangan APBN Tahun Anggaran 2010 beserta Nota Keuangannya. Tahun 2010 merupakan tahun pertama bagi periode pemerintahan hasil Pemilihan Umum tahun 2009. Kita semua berharap pada tahun 2010 seluruh kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan yang telah terbukti memperbaiki kondisi bangsa kita, dan telah terbukti pula meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat dapat terus dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan. Sebaliknya program dan kegiatan yang kurang efektif dan tidak bermanfaat bagi masyarakat dan bagi peningkatan pembangunan, dapat dihentikan dan ditinggalkan.

Melalui kerja keras, upaya yang sungguh-sungguh, dan komitmen yang sama kuat dari seluruh jajaran pemerintah di pusat dan daerah, serta didukung oleh seluruh komponen bangsa, saya yakin APBN kita akan semakin efektif menjadi instrumen untuk memakmurkan rakyat dan memajukan kehidupan bangsa.

Saudara-saudara,

Di penghujung pidato ini, saya ingin mengajak kepada segenap komponen bangsa untuk menatap ke depan lebih tegar, percaya diri, dan bekerja lebih keras lagi untuk mencapai cita-cita bersama. Tahun-tahun yang akan kita lalui adalah tahun-tahun yang tidak mudah dan penuh tantangan. Tetapi dengan memohon ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, saya yakin, kita semua, bangsa Indonesia yang besar ini, akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan seluruh rakyat Indonesia.

Sebelum mengakhiri Keterangan Pemerintah ini, saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan saya kepada seluruh pimpinan dan anggota DPR dan DPD, atas kesediaannya untuk hadir bersama-sama dalam sidang yang terhormat ini. Sidang bersama semacam ini adalah tradisi ketatanegaraan yang baik untuk kita kembangkan di waktu mendatang.

Atas segala perhatian, kerjasama, dan dukungan seluruh anggota Dewan Yang Terhormat beserta segenap rakyat Indonesia, saya ucapkan terimakasih. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dalam mewujudkan Indonesia yang maju, demokratis, dan berkeadilan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh




 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons