Akuntansi Biaya
BAB 13
Soal Teori :
Jelaskan definisi biaya standar !
Sebutkan dan jelaskan berbagai jenis standar !?
Akuntansi biaya standar di badi menjadi 2 ; metode ganda dan metode tunggal. Jelaskan perbedaan diantara keduanya !?
Jelaskan manfaat sistem biaya standar !
Jelaskan kelemahan biaya standar !
Jawaban :
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu.
Jenis-jenis standar :
Standar teoritis : Standar yang ideal yang dalam pelaksanaanya sulit untuk dapat dicapai
Rata-rata biaya waktu yang lalu : Rata-rata biaya waktu yang lalu yang mengandung biaya-biaya yang tidak efisien, yang seharusnya tidak boleh dimasukkan sebagai unsur biaya standar
Standar normal : standar yang didasarkan atas taksiran biaya dimasa yang akan datang dibawah asumsi keadaan ekonomi dan kegiatan yang normal
Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai (Attainable high performance) : standar yang didasarkan pada tingkat pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai dengan memperhitungkan ketidak efisienan kegiatan yang tidak dapat dihindari terjadinya
Metode ganda :
Rekening BDP dicatat 2 macam biaya : biaya sesungguhnya & biaya standar
Selisih biaya sesungguhnya dan biaya standar baru dapat ditentukan pada akhir perhitungan akuntansi, karena dalam metode ini selisih dihitung berdasarkan keluaran
Metode tunggal :
Rekening BDP dicatat pada 1 macam biaya, yaitu biaya standar
Selisih biaya sesungguhnya dan biaya standar ditentukan sepanjang periode akuntansi pada saat selisih tersebut terjadi
Sistem biaya standar bermanfaat untuk :
Mendeteksi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dan biaya standar yang ditentukan
Mengendalikan biaya
Merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan dengan efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya diaksanakan
Memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja & kegiatan yang lain
Kelemahan biaya standar sbb :
Tidak ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara keseluruhan dengan kekuatan atau kelonggaran yang relatif sama
Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan perbaikan standar jarang sekali dilakukan (kaku/tidak fleksibel)
Jika standar sering diperbaiki, hal ini menyebabkan kurang efektifnya standar tersebut sebagai alat pengukur pelaksana
Soal Hitungan :
PT. OKI untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya produksi menurut standar disajikan sbb :
Biaya Bahan Baku 10 kg @ Rp 1.000 = Rp 10.000
Biaya Tenaga Kerja 25 jam @ Rp 7.500 = Rp 12.500
Biaya Overhead Pabrik :
Variabel 25 jam @ Rp 400 = Rp 10.000
Tetap *) 25 jam @ Rp 300 = Rp 7.500
Total = Rp 40.000
*) kapasitas produksi per bulan direncanakan 5.200 jam Tenaga Kerja Langsung
Transaksi yang terjadi dalam bulan Januari 19XI adalah sbb :
Jumlah bahan baku yang dibeli adalah 2.000kg @ Rp 1.100
Jumlah produk yang diproduksi & selesai diproses daam bulan januari 19XI adalah 250 satuan dengan biaya produksi sesungguhnya sbb :
Biaya Bahan Baku 1.500 kg @ Rp 1100 = Rp 1.650.000
Biaya Tenaga Kerja 5.100 jam @ Rp 475 = Rp 2.422.500
Biaya Overhead Pabrik = Rp 3.800.000
Atas dasar data diatas diminta :
Hitunglah selisih biaya produksi langsung dan biaya overhead pabrik dengan menggunakan model dua selisih !?
PT. Dawanoride menggunakan sistem biaya standar. Biaya bahan baku standar per satuan produk adalah sbb :
Kuantitas standar 60 kg
Harga standar per kg Rp 100
Dalam bulan Januari 19XI jumlah produk yang dihasilkan adalah 2.500 satuan, yang mengkonsumsi bahan baku sebanyak 130.000 kg. Dalam bulan tersebut, kuantitas bahan baku yang dibeli adalah 170.000 kg dengan harga beli Rp 90 per kg. perusahan menggunakan model dua selisih(the two way model) dalam menganalisis selisih biaya sesungguhnya dan biaya standar.
Dari data diatas diminta :
Hitunglah selisih biaya bahan baku !?
Jurnal untuk mencatat pembelian dan pemakaian bahan baku !?
.Jawaban :
Biaya Bahan Baku
Selisih harga biaya bahan baku
(Harga standar – harga sesungguhnya) X kuantitas sesungguhnya
(Rp 1.000 – Rp 1.100) X 1.500 kg = Rp. 150.000 (R)
Selisih kuantitas biaya bahan baku
(Kuantitas standar – kuantitas sesungguhnya) X harga standar
(Rp 1.750 – Rp 1.500) X Rp 1.000 = Rp 250.000 (L)
Total Selisih Biaya Bahan Baku = Rp 100.000
Biaya Tenaga Kerja
Selisih tarif upah
(Tarif upah standar - Tarif upah sesungguhnya) X jam kerja sesungguhnya
(Rp 500 – Rp 475) X 5.100 jam = Rp 127.500 (L)
Selisih efisiensi upah
(Jam kerja standar – Jam kerja sesungguhnya) X tarif upah standar
(Rp 6.250 – Rp 5.100) X Rp 500 = Rp 575.000 (L)
Total Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp 702.500 (L)
Biaya Overhead Pabrik
Selisih terkendalikan (controllable variance)
BOP sesungguhnya = Rp 3.800.000
BOP tetap pada kapasitas normal
Rp 5.200 X Rp 300 = Rp 1.560.000
BOP variabel sesungguhnya = Rp 2.240.000
BOP variabel pada jam standar
Rp 6.250 X Rp 400 = Rp 2.500.000
Selisih terkendalikan = Rp 260.000 (L)
Selisih volume (volume variance)
Jam tenaga kerja pada kapasitas normal = 5.200 jam
Jam tenaga kerja standar = 6.250 jam
Selisih volume = 1.050 jam
Tarif BOP tetap = Rp 300/jam
Selisih volume = Rp 315.000 (R)
Selisih Harga Pembelian Bahan Baku :
Harga pembelian standar ;
Rp 170.000 X Rp 100 = Rp 17.000.000
Harga pembelian sesungguhnya ;
Rp 170.000 X Rp 90 = Rp 15.300.000
Selisih Harga Pembelian Bahan Baku = Rp 1.700.000 (L)
Selisih Pemakaian Bahan Baku :
Pemakaian standar ;
Rp 2.500 X 60 kg X Rp 100 = Rp 15.000.000
Pemakaian sesungguhnya ;
130.000 kg X Rp 100 = Rp 13.000.000
Selisih Pemakaian Bahan Baku = Rp 2.000.000 (L)
Selisih Harga Bahan Baku Yang Dipakai :
Kuantitas bahan baku yang dipakai sesungguhnya pada harga standar ;
130.000 kg X Rp 100 = Rp 13.000.000
Kuantitas bahan baku yang dipakai sesungguhnya ;
130.000 kg X Rp 90 = Rp 11.700.000
Selisih Harga Bahan Baku Yang Dipakai = Rp 1.300.000 (L)
Jurnal :
Persediaan bahan baku Rp 17.000.000
Utang dagang Rp 15.300.000
Selisih harga pembelian bahan baku Rp 1.700.000
(untuk mencatat pembelian bahan baku)
BDP – Bahan Baku Rp 15.000.000
Persediaan bahan baku Rp 13.000.000
Selisih pemakaian bahan baku Rp 2.000.000
(untuk mencatat pemakaian bahan baku)
1 komentar:
Kak itu kuantitas sesungguhnya dapat 1750 dari mana ya?
Dan tarif standart kok bisa 500?
Bisa di jelaskan nggak kak?
Posting Komentar